Bupati Reynaldy Tegaskan Subang Harus Maju Industrinya, Kuat Panganannya

SUBANG, TINTAHIJAU.COM- Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi menegaskan bahwa arah pembangunan Subang ke depan akan fokus pada keseimbangan antara pertumbuhan industri dan ketahanan pangan.

“Perda RTRW kami kawal dengan ketat. Tidak boleh ada tumpang tindih antara zona industri dan pertanian. Industrialisasi tetap harus berjalan, tapi Subang juga harus menjaga posisinya sebagai lumbung pangan nasional,” ujar Kang Rey sapaan akrabnya.

Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Subang tidak ingin tergesa-gesa dalam membuka ruang industri baru tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan dan tata ruang.

“Banyak yang bilang industri dan pangan tidak bisa berjalan berdampingan, tapi Subang akan membuktikan sebaliknya. Industrinya melesat, pangannya tetap melimpah, dan Subang terus jadi tulang punggung pangan nasional,” tambahnya optimistis.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Reynaldy saat menghadiri Tanam Jagung Serentak Kuartal IV dan Peresmian Gudang Ketahanan Pangan Polri di Kecamatan Pamanukan, Rabu (8/10). Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional untuk mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam mewujudkan swasembada pangan.

Acara tersebut berlangsung serentak di seluruh Indonesia dan terhubung secara virtual dengan kegiatan utama di Provinsi Banten, yang dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Bupati Reynaldy hadir bersama Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, mewakili komitmen Pemkab Subang dalam memperkuat program ketahanan pangan nasional.

“Subang dikenal dengan hasil padinya yang melimpah. Ke depan, kami akan terus kembangkan berbagai komoditas pertanian lain agar kontribusi Subang terhadap ketahanan pangan nasional semakin besar,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam arahannya mengingatkan bahwa peningkatan produksi pertanian harus berlanjut hingga tahap pascapanen. Ia menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dan kelompok tani.

“Pupuk dan bibit harus tersedia dengan baik, bantuan disalurkan tepat sasaran, dan kelompok tani harus aktif memberi masukan agar kebijakan pemerintah benar-benar sesuai kebutuhan di lapangan,” kata Wapres.

Gibran juga menyoroti capaian produksi jagung nasional sebesar 2,8 juta ton yang diharapkan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan petani.

“Produksi bukan sekadar angka di atas kertas, tapi harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terima kasih kepada seluruh pemerintah daerah yang terus bersinergi mendukung program strategis nasional,” pungkasnya.