Bupati Garut Ajak Mahasiswa Turun Tangan Atasi Tingginya Angka Perceraian

GARUT, TINTAHIJAU.com – Tingginya angka perceraian di Kabupaten Garut yang telah mencapai sekitar 6.000 kasus hingga September 2025 menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Garut. Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menilai persoalan ini sangat kompleks dan tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah semata. Ia pun mengajak kalangan mahasiswa untuk turut serta mencari solusi.

“Ini sesuatu yang menurut saya tidak ideal. Pemerintah juga punya keterbatasan,” ujar Syakur saat menghadiri silaturahmi dengan seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Garut di Pamengkang, Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, berbagai persoalan sosial di Garut, termasuk tingginya angka perceraian, sudah “membatu” dan berlarut-larut. Karena itu, dibutuhkan komunikasi dan kolaborasi lintas sektor agar permasalahan tersebut dapat diurai dengan lebih efektif.

Bupati menilai mahasiswa memiliki peran penting dalam proses perubahan sosial. Ia berharap generasi muda dapat memberikan perspektif segar, ide-ide baru, serta semangat idealisme untuk membantu pemerintah daerah menyusun solusi yang berkelanjutan.

“Saya yakin mahasiswa Garut itu hebat, canggih, dan punya tanggung jawab. Anda semua adalah calon pemimpin masa depan. Kalau negara ini dibiarkan kacau, nanti yang repot adalah kalian sendiri,” tegasnya.

Sebagai wujud nyata pelibatan generasi muda, Pemkab Garut telah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) GRADASI yang diikuti oleh sekitar 225 mahasiswa. Program ini diharapkan dapat menjadi ruang bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam menangani berbagai permasalahan sosial di daerah.

Syakur menambahkan, keterlibatan mahasiswa bukan hanya bentuk kolaborasi, tetapi juga investasi jangka panjang dalam membangun Garut yang lebih baik. “Mulai sekarang kita bereskan satu per satu persoalan yang ada, supaya ketika nanti kalian memimpin, masalahnya tidak semakin berat,” ujarnya.