Ragam  

Pakar ITB Sebut BBM Campuran Etanol 10 Persen Aman untuk Kendaraan Modern

BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Campuran etanol 10 persen (E10) dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dinilai aman digunakan untuk kendaraan keluaran 2010 ke atas. Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu.

Menurut Yannes, kendaraan modern dengan sistem injeksi umumnya telah dirancang kompatibel dengan bahan bakar yang mengandung etanol hingga 10 persen. Komponen seperti selang, seal, pompa, injektor, serta sistem kalibrasi ECU sudah disesuaikan agar tahan terhadap karakteristik etanol.

“Campuran etanol pada BBM 10 persen (E10) umumnya aman pada mesin mobil dan motor injeksi keluaran 2010 ke atas. Bahkan, manfaatnya bisa meningkatkan angka oktan sehingga lebih tahan terhadap knocking dan menurunkan emisi gas karbon monoksida (CO),” ujar Yannes, Kamis (9/10).

Ia menambahkan, campuran etanol hingga 5 persen (E5) juga masih bisa digunakan pada hampir seluruh kendaraan, baik model lama maupun baru. Namun, bagi kendaraan keluaran lama, pemilik disarankan melakukan sedikit penyesuaian, seperti mengganti selang dan seal agar sesuai dengan karakteristik etanol.

Untuk memastikan keamanan penggunaan BBM campuran etanol, Yannes menyarankan agar pemilik kendaraan memeriksa kembali buku panduan atau manual book dari masing-masing pabrikan. “Mobil dan motor injeksi keluaran di atas 2010 pada umumnya sudah dirancang kompatibel dengan E10,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah masih menyusun peta jalan (roadmap) penerapan BBM campuran etanol 10 persen. Ia menjelaskan, pengembangan E10 ini merupakan langkah lanjutan setelah keberhasilan program biodiesel yang kini telah mencapai campuran B40 dan ditargetkan naik ke B50 pada tahun 2026.

Menurut Bahlil, penerapan E10 menunggu kesiapan industri etanol dalam negeri, baik yang berbahan baku tebu maupun singkong. “Kita belajar dari keberhasilan biodiesel, dan kini saatnya memperluas ke etanol agar ketahanan energi nasional semakin kuat,” ujarnya.

Kebijakan pengembangan BBM campuran etanol diharapkan dapat menjadi solusi ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil.