Megapolitan

Reni Korban TPPO Asal Sukabumi Telah Diselamatkan dari China, Kini Berada di KJRI

×

Reni Korban TPPO Asal Sukabumi Telah Diselamatkan dari China, Kini Berada di KJRI

Sebarkan artikel ini
Reni Rahmawati (23) korban TPPO asal Sukabumi di China. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)

SUKABUMI, TINTAHIJAU.com — Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China, kini telah berhasil diselamatkan dan berada dalam kondisi aman di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Kuasa hukum korban, Rangga Suria Danuningrat, memastikan Reni telah dijemput oleh tim KJRI dan kini berada di bawah perlindungan pemerintah Indonesia. “Reni sudah diambil kemarin malam jam 11 dan sekarang di mess KJRI,” ujar Rangga saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2025).

Menurut Rangga, proses evakuasi Reni memakan waktu panjang karena harus menempuh perjalanan sekitar 10 jam dari rumah warga China menuju kantor KJRI. “Sekarang posisinya sudah aman di dalam kompleks KJRI,” tambahnya.

Diduga Diperjualbelikan Rp470 Juta

Proses evakuasi korban sempat terkendala lantaran pihak keluarga laki-laki warga negara China menolak melepaskan Reni. Mereka mengaku telah mengeluarkan biaya hingga Rp470 juta untuk membawa Reni ke China.

“Awalnya ditolak keluarganya. Katanya sudah keluar uang Rp470 juta untuk pernikahan dan membawa Reni ke China. Mereka bahkan bilang, kalau bisa uang Rp200 juta dikembalikan saja,” ungkap Rangga.

Menurutnya, pernyataan tersebut menjadi indikasi kuat adanya unsur transaksi yang mengarah pada praktik perdagangan orang. “Berarti secara tidak langsung mereka mengakui Reni dibeli,” tegasnya.

Harapan Pulang dan Lanjut Sekolah

Keluarga besar korban di Sukabumi berharap Reni segera dipulangkan ke tanah air dalam waktu dekat. “Ibunya berharap Reni bisa pulang dalam waktu kurang dari sebulan. Katanya sudah sangat rindu,” kata Rangga.

Meski mengalami pengalaman traumatis, Reni dikabarkan tetap bersemangat menatap masa depan. Ia berkeinginan melanjutkan pendidikan, bahkan bercita-cita belajar Bahasa Jepang. “Dia bilang lewat WA, pengin sekolah lagi, ambil Bahasa Jepang. Cita-citanya tetap ingin ke Jepang,” ujarnya.

Rangga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu penyelamatan Reni, mulai dari Presiden Joko Widodo, KBRI Beijing, KJRI, hingga jajaran kepolisian di Jawa Barat. “Tanpa dukungan mereka, Reni mungkin belum bisa diamankan,” ungkapnya.

Polisi Kembangkan Kasus

Sementara itu, kepolisian masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain dalam jaringan TPPO ini. Saat ini, dua orang berinisial J dan YA telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara empat orang lainnya masih berstatus saksi.

“Masih dua tersangka yang dirilis. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain tergantung peran masing-masing,” ujar Rangga.

Beberapa nama disebut ikut terlibat, termasuk N dan I yang memperkenalkan korban kepada pihak lain, serta dua pria yang diduga mengatur keberangkatan Reni ke luar negeri.

Pihak keluarga berharap kasus ini diusut hingga tuntas agar tidak ada lagi korban serupa. “Kami khawatir kalau tidak diusut sampai selesai, nanti Reni bisa mendapat ancaman setelah pulang ke Sukabumi. Jadi harus benar-benar tuntas,” tegas Rangga.

Sumber: DetikJabar