MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Majalengka tak hanya menyehatkan pelajar, tapi juga menumbuhkan keakraban antara siswa dan petugas dapur penyedia makanan.
Dalam beberapa pekan terakhir, pelajar SMAN 1 Majalengka ramai-ramai menulis surat lucu dan manis berisi permintaan menu — atau yang mereka sebut sebagai “surat cinta untuk mamang MBG” dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tiga Dara Utama.
Surat-surat itu ditulis dalam berbagai bentuk, mulai dari sobekan kecil hingga kertas karton warna-warni. Bahkan ada yang sampai membentangkan karton besar bertuliskan:
“Mamang MBG aku request burger dong, udah effort nyari kertas segede ini loh, yang minta 22 murid!”
Tak berhenti di situ, ada juga yang menulis dengan gaya memelas namun menggemaskan:
“Plis mamang MBG yang cakep, kabulkan burger satu sekolah, plis banget 😢.”
Dari sekian banyak surat yang dikumpulkan, burger menjadi menu paling populer. Tapi bukan hanya makanan modern, sejumlah siswa juga mengajukan permintaan untuk mencoba menu tradisional khas daerah seperti Nasi Lengko, kuliner khas Cirebon yang dikenal sehat dan lezat.
Beberapa surat lain berisi permintaan sederhana seperti buah strawberry, chicken saus keju, susu coklat, teh kotak, hingga sushi dan gimbab.
Salah satu surat kecil bahkan menuliskan pesan manis:
“MBG-nya enak banget, makasih petugas, sehat terus, bahagia selalu, keep fighting!”
Menariknya, tak satu pun surat berisi komplain. Semuanya justru berisi pujian dan apresiasi atas makanan yang dinilai lezat dan bergizi.
Program Makan Bergizi Gratis yang digulirkan secara bertahap ini memang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak sekolah. Namun di lapangan, muncul sisi humanis yang tak terduga — para pelajar begitu antusias, bahkan menjalin hubungan akrab dengan petugas MBG.
Menurut dua pelajar SMAN 1 Majalengka, Radhika dan Wanda, kehadiran MBG membawa banyak manfaat. Selain bisa berhemat, mereka juga bisa menikmati makanan sehat dan lezat setiap hari.
“Dulu sering jajan di sekolah, sekarang bisa nabung. Makanannya juga selalu enak dan bergizi,” ujar Radhika.
Wanda menambahkan, momen paling ditunggu di sekolah kini adalah ketika mobil pengantar MBG datang.
“Begitu mobil MBG masuk, rasanya seneng banget, kayak tahu makanan enak udah datang,” katanya sambil tertawa.
Keduanya juga mengaku sudah akrab dengan para sopir dan petugas MBG. “Udah kayak bestie. Kita suka ngobrol soal menu hari ini atau request buat besok. Mereka juga ramah banget,” ungkap Wanda.
Program Makan Bergizi Gratis di Majalengka ini bukan hanya soal pangan sehat, tapi juga tentang kedekatan, rasa syukur, dan semangat positif dari para pelajar. Dari piring makan hingga secarik surat, semuanya menjadi bentuk sederhana dari rasa bahagia dan perhatian antar sesama.
Reporter: Echa




