SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Pemerintah Kabupaten Subang di bawah kepemimpinan Bupati Reynaldy Putra Andita bersiap melakukan langkah ekstrem dalam pengelolaan keuangan daerah.
Hal ini menyusul kebijakan pemerintah pusat yang memangkas Transfer ke Daerah (TKD) lebih dari 50 persen pada tahun anggaran 2026 atau sekitarRp361 miliar.
Beberapa langkah yang akan ditempuh Bupati Reynaldy adslah menempuh strategi efisiensi ketat, termasuk menghapus seluruh anggaran makan dan minum (mamin) di lingkungan Pemkab Subang.
“Mulai tahun depan, mamin kita hilangkan benar-benar 100 persen. Urusan yang tidak penting juga kita hapus,” tegas Reynaldy.
Bupati Reynaldy menyebut, langkah efisiensi ini menjadi pilihan realistis agar keuangan daerah tetap sehat dan program prioritas seperti perbaikan infrastruktur jalan serta pelayanan publik tidak terhambat.
Selain penghapusan mamin, Pemkab Subang juga memangkas biaya perjalanan dinas hingga 50 persen, serta meniadakan berbagai kegiatan yang dianggap tidak mendesak.
“Kita efisiensi, efisiensi, efisiensi. Semua kegiatan yang tidak berdampak langsung bagi masyarakat akan kita hentikan,” ujarnya.
Di sisi lain, Pemkab Subang juga berupaya menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan melakukan lobi ke pemerintah pusat agar Subang mendapat keringanan dari dampak pemotongan dana tersebut.
“Saya sudah melobi pemerintah pusat agar Subang mendapat perhatian khusus. Kita juga mendorong Bapenda untuk bekerja lebih optimal agar PAD bisa meningkat,” kata Reynaldy.
Langkah efisiensi ini diharapkan mampu menjaga stabilitas fiskal dan memastikan program-program pembangunan prioritas tetap berjalan, meski tekanan anggaran semakin berat di tahun 2026.





