SUBANG, TINTAHIJAU.com – Dispepsia adalah gangguan pada sistem pencernaan bagian atas yang ditandai dengan rasa nyeri, perih, atau tidak nyaman di ulu hati (bagian atas perut).
Kondisi ini sering disebut juga sebagai “maag” atau gangguan pencernaan.
Gejala Dispepsia:
Beberapa gejala umum dispepsia antara lain:
Rasa penuh atau cepat kenyang saat makan, nyeri atau rasa terbakar di bagian ulu hati.
Perut terasa kembung atau begah, sering bersendawa, mual dan kadang disertai muntah dan nafsu makan menurun.
Penyebab Dispepsia:
Dispepsia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
1. Pola makan tidak teratur (makan terlalu cepat, makan pedas, berminyak, atau asam)
2. Stres dan kecemasan
3. Infeksi bakteri Helicobacter pylori
4. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
5. Konsumsi alkohol dan merokok
6. Penyakit lambung lainnya, seperti tukak lambung atau GERD
Cara Mengatasi Dispepsia:
1. Atur pola makan: makan dalam porsi kecil tapi sering.
2. Hindari makanan pemicu: seperti makanan pedas, asam, berlemak, dan bersoda.
3. Kurangi stres: dengan relaksasi, olahraga ringan, atau tidur cukup.
4. Hindari merokok dan alkohol.
5. Minum obat antasida atau penghambat asam lambung jika diresepkan oleh dokter.
6. Jika disebabkan oleh bakteri H. pylori, dokter akan memberikan terapi antibiotik.
Pencegahan:
• Jaga pola makan teratur
• Jangan makan terlalu cepat
• Hindari berbaring setelah makan
• Minum air putih cukup
•Kelola stres dengan baik
Menjaga pola makan dan gaya hidup sehat adalah kunci utama mencegah dispepsia.
Jika keluhan terus berlanjut, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.





