JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta masyarakat tetap menggunakan layanan kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) meski proyek tersebut tengah diselidiki atas dugaan korupsi.
“Silakan masyarakat tetap menggunakan layanan kereta cepat sebagai salah satu moda transportasi,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Budi menegaskan, proses hukum yang berjalan tidak boleh mengganggu pelayanan publik oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Dugaan korupsi proyek Whoosh mencuat setelah mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap adanya dugaan mark up biaya pembangunan. Menurut Mahfud, biaya pembangunan per kilometer di Indonesia mencapai 52 juta dolar AS, jauh di atas biaya di China yang hanya 17–18 juta dolar AS.
KPK kemudian meminta Mahfud melaporkan temuannya secara resmi. Mahfud menyatakan siap memberikan keterangan kepada penyidik. KPK mengonfirmasi bahwa kasus dugaan korupsi Whoosh telah naik ke tahap penyelidikan sejak awal 2025.
Sementara itu, pemerintah akan membahas polemik pembiayaan dan utang proyek tersebut dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, isu utang Whoosh menjadi perhatian serius pemerintah. “Polemik utang Whoosh akan dibahas khusus dengan Presiden,” ujar Airlangga tanpa menjelaskan waktu dan peserta rapat tersebut.





