SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Kondisi prasarana Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Subang memprihatinkan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Subang, ribuan ruang kelas dan fasilitas pendukung sekolah dasar tercatat mengalami kerusakan dengan berbagai tingkat keparahan.
Dari total 5.865 ruang kelas, sebanyak 2.079 ruang dalam kondisi rusak sedang dan 309 ruang rusak berat. Sementara itu, 1.502 ruang rusak ringan dan 1.975 ruang masih dalam kondisi baik.
Selain ruang kelas, kerusakan juga terjadi pada fasilitas lain seperti perpustakaan, ruang guru, ruang kepala sekolah, laboratorium komputer, ruang UKS, serta kamar mandi/WC.
Beberapa di antaranya dalam kondisi cukup parah, seperti 708 kamar mandi/WC rusak sedang dan 200 rusak berat, serta 201 ruang perpustakaan rusak sedang dan 45 rusak berat.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Furwani, mengatakan bahwa pihaknya telah menghitung kebutuhan anggaran untuk rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dan berat mencapai Rp325 miliar. Namun, dengan keterbatasan anggaran, penanganan baru bisa dilakukan secara bertahap.
> “Pada tahun 2026 mendatang, dari jumlah kerusakan prasarana tersebut baru bisa dilakukan sekitar 10 persen, mengingat kemampuan anggaran daerah yang masih terbatas,” ujar Furwani.
Berdasarkan data teknis, rehabilitasi ruang kelas rusak sedang membutuhkan biaya sekitar Rp128 juta per ruang, sedangkan ruang rusak berat mencapai Rp185 juta per ruang.
Furwani menegaskan, pihaknya terus berupaya melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat agar penanganan prasarana pendidikan di Subang dapat dipercepat.
> “Kami berharap dukungan dari semua pihak, baik pemerintah provinsi maupun pusat, agar perbaikan sarana dan prasarana sekolah ini bisa segera terealisasi,” katanya.
Kerusakan infrastruktur sekolah ini menjadi perhatian serius mengingat kondisi fisik bangunan berpengaruh langsung terhadap kenyamanan dan keselamatan siswa selama kegiatan belajar mengajar.






