SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Pemerintah Kabupaten Subang membutuhkan anggaran besar untuk memperbaiki kondisi prasarana sekolah dasar (SD) yang mengalami kerusakan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Subang, total kebutuhan dana rehabilitasi mencapai sekitar Rp325 miliar.
Dana tersebut diperuntukkan bagi perbaikan 2.388 ruang kelas SD yang mengalami kerusakan, terdiri dari 2.079 ruang rusak sedang dan 309 ruang rusak berat. Dari total 5.865 ruang kelas SD di Subang, hanya sekitar 1.975 ruang yang masih baik, sedangkan sisanya mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Furwani, mengatakan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam percepatan perbaikan sarana pendidikan tersebut.
“Kebutuhan anggaran untuk memperbaiki ruang kelas SD yang rusak mencapai Rp325 miliar. Namun pada tahun 2026 mendatang, baru bisa direalisasikan sekitar 10 persen karena kemampuan keuangan daerah yang terbatas,” jelas Furwani.

Selain ruang kelas, kerusakan juga ditemukan pada sejumlah fasilitas penunjang seperti ruang perpustakaan, ruang guru, ruang kepala sekolah, laboratorium komputer, ruang UKS, dan kamar mandi/WC. Kondisi tersebut, kata Furwani, berpengaruh langsung terhadap kenyamanan dan keselamatan siswa selama kegiatan belajar mengajar.
“Kami terus berupaya mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi maupun pusat agar rehabilitasi bisa dilakukan lebih cepat. Pendidikan adalah sektor yang tidak boleh diabaikan,” ujarnya.
Dengan kondisi ribuan ruang kelas yang rusak dan keterbatasan anggaran, Pemerintah Kabupaten Subang dihadapkan pada tantangan besar untuk memastikan seluruh anak dapat belajar dengan aman dan nyaman.






