JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Kepolisian menyebut terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, diduga kurang mendapat perhatian dari pihak keluarga. Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, usai memberikan keterangan kepada wartawan pada Senin (10/11).
“Ada perhatian yang harus disampaikan, ada kurang perhatian dari keluarga. Itu sifatnya sudah akumulasi,” ujar Budi. Ia menekankan bahwa kondisi psikologis dan sosial anak harus menjadi perhatian bersama, baik oleh keluarga maupun lingkungan sekitar.
Menurutnya, peran keluarga dan lingkungan sangat penting dalam membentuk karakter serta mengawasi perilaku anak. “Makanya saya menyinggung dari pihak formal dan non-formal — dari rumah, keluarga, dan lingkungan sekitar. Ini menjadi akumulasi yang harus kita berempati, makanya kita harus menjaga,” tambah Budi.
Sebelumnya, polisi mengungkap bahwa terduga pelaku sempat mengekspresikan kekesalannya melalui tulisan dan gambar di dalam kelas. Namun, Budi belum menjelaskan lebih jauh mengenai isi dari ungkapan tersebut.
Pembersihan Area Masjid Pascakejadian
Sementara itu, aparat kepolisian bersama masyarakat melakukan pembersihan di area masjid SMA 72 setelah proses olah tempat kejadian perkara (TKP) rampung dilakukan oleh tim Gegana dan Puslabfor Mabes Polri.
Kegiatan ini, kata Budi, merupakan bagian dari upaya pemulihan kondisi pascakejadian serta menghilangkan rasa traumatis bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar. “Pascakejadian, setelah penanganan olah TKP selesai, kami bersama masyarakat melakukan pembersihan bekas puing-puing dan darah yang menempel di tembok,” jelasnya.
Aksi pembersihan dilakukan pada Sabtu (8/10) lalu oleh petugas gabungan Polres Metro Jakarta Utara bersama warga. Langkah tersebut diharapkan dapat mengembalikan fungsi seluruh fasilitas sekolah untuk kegiatan belajar-mengajar.
Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP James H. Hutajulu, mengatakan bahwa pembersihan dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari langit-langit, dinding, hingga pengecatan ulang. Selain itu, petugas juga mengganti keramik, kaca jendela, lampu, kipas angin, jam dinding, karpet, serta memperbaiki pintu utama dan instalasi listrik agar lebih aman.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata empati dan solidaritas Polri terhadap warga SMA Negeri 72. Kami ingin memastikan seluruh fasilitas kembali bersih, aman, dan nyaman, khususnya tempat ibadah,” tutur James.
Kronologi Kejadian
Ledakan terjadi di area masjid SMA Negeri 72 Jakarta Utara pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, saat kegiatan salat Jumat berlangsung. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa tersebut mengakibatkan 96 orang mengalami luka-luka.
Polisi memastikan terduga pelaku tidak terafiliasi dengan kelompok tertentu. Dari hasil penyelidikan sementara, bahan peledak diduga dirakit sendiri oleh pelaku dan dibawa ke lokasi menggunakan tas.
Pihak kepolisian saat ini masih mendalami motif pelaku serta melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap sejumlah saksi dan bukti di lokasi kejadian.
Sumber: CNN Indonesia






