Ragam  

‎Gerindra Majalengka Tegas Tolak Rencana Bergabungnya Projo ke Partainya

MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM – Rencana Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang disebut-sebut akan berlabuh ke Partai Gerindra menuai penolakan dari berbagai daerah. Salah satunya datang dari DPC Partai Gerindra Kabupaten Majalengka, yang secara tegas menyatakan keberatannya terhadap wacana tersebut.

‎Penolakan itu disampaikan Sekretaris DPC Gerindra Majalengka, Ano Suksena, di sela rapat internal partai pada Sabtu (15/11/2025). Ia menegaskan bahwa sikap DPC Majalengka sejalan dengan banyak struktur Gerindra daerah lain yang turut menolak kehadiran Projo maupun Budi Arie ke tubuh partai.

‎“Kita juga senada dengan cabang-cabang Gerindra di daerah yang menolak Budi Arie gabung. Bahkan Pak Haji Jefri (Ketua DPC Gerindra Majalengka) sudah merilis pernyataan yang sama ke media,” ujar Ano.

‎Menurut Ano, salah satu alasan utama penolakan adalah pentingnya idealisme dan konsistensi kader dalam tubuh Partai Gerindra. Ia menilai partai tidak membutuhkan sosok yang kerap berpindah-pindah haluan politik.

‎“Pada dasarnya ya menolak. Kita tidak ingin punya kader yang sebentar di sini, sebentar di sana, tergantung kepentingan. Kita butuh kader yang beridealisme dan punya jati diri,” tegasnya.

‎Ketika ditanya mengenai posisi politik Budi Arie saat ini, Ano menilai masyarakat sudah mengetahui rekam jejak dan arah keberpihakan tokoh tersebut.

‎“Teman-teman sudah tahu sendiri kapan dia berada di mana dan kapan berada di mana. Dan itu sudah menjadi pertimbangan kami,” katanya.

‎Ano menegaskan bahwa sikap DPC Majalengka bukan keputusan spontan. Ia memastikan bahwa pernyataan penolakan telah diteruskan kepada struktur Gerindra di tingkat provinsi maupun pusat. “Sudah. Itu sudah dikirimkan ke sana,” ujarnya.

‎Terkait pengaruh politik Budi Arie jika benar bergabung, Ano menyebut pihaknya di daerah tidak dalam posisi menilai dampak strategisnya. Namun ia menegaskan bahwa seluruh kader wajib patuh pada aturan partai.

‎“Kalau saya di daerah, tidak bisa memvonis seperti apa pengaruhnya. Tapi yang jelas, kita harus taat pada peraturan dan AD/ART partai,” katanya.

‎Menanggapi klaim Budi Arie yang menyebut langkahnya merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto, Ano menyatakan bahwa siapa pun dapat membuat klaim serupa. Namun keputusan partai tetap tidak bisa ditentukan oleh pernyataan sepihak.

‎“Sah-sah saja semua mengklaim begitu. Pak Prabowo adalah Presiden kita, tetapi soal ini tetap tidak bisa,” tegas Ano.

‎Dengan sikap tegas dari DPC Gerindra Majalengka dan sejumlah daerah lainnya, wacana bergabungnya Projo ke Partai Gerindra diprediksi terus menuai dinamika internal di tingkat pusat maupun daerah.