SUBANG, TINTAHIJAU.com — Upaya penguatan ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat kembali mendapat dorongan baru dengan diresmikannya Kampung Ikan Damandiri, sebuah kawasan pelatihan budidaya ikan air tawar berbasis teknologi bioflok yang berlokasi di Desa Tanjung Wangi, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Kampung Ikan Damandiri dirancang sebagai sarana pelatihan terpadu bagi masyarakat, terutama bagi pembudidaya pemula yang ingin mempelajari metode bioflok secara menyeluruh. Saat ini, di kawasan tersebut telah tersedia sedikitnya 85 kolam ikan nila dan nila merah, seluruhnya menerapkan sistem bioflok yang dikenal hemat lahan, efisien air, dan mampu menghasilkan produksi ikan yang lebih tinggi.
Tidak hanya fokus pada budidaya, Kampung Ikan Damandiri juga dikembangkan sebagai pusat pelatihan dari hulu hingga hilir, termasuk pelatihan pengolahan ikan siap santap. Dengan demikian, peserta tidak hanya diajarkan teknik budidaya, tetapi juga dibekali keterampilan mengolah produk bernilai jual tinggi sehingga siap dipasarkan.
Acara peresmian berlangsung meriah dan dihadiri sejumlah tokoh penting. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosadi, Sekda Subang Asep Nuroni, Ketua Yayasan Damandiri Letjen TNI (Purn) Sugiono, jajaran Forkopimda Kabupaten Subang, Camat Cijambe, Kepala Desa Tanjung Wangi, serta Rektor Universitas Trilogi Jakarta Prof. Dr. Pramono Hari Adi, M.S.
Momen penting terjadi ketika Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosadi secara resmi membuka Kampung Ikan Damandiri dengan prosesi gunting pita, disambut tepuk tangan meriah para undangan. Prosesi tersebut menandai dimulainya operasional kawasan perikanan modern yang diharapkan dapat menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam sambutannya, Dian Kustiadi selaku pengelola sekaligus praktisi budidaya ikan dengan metode bioflok menyatakan bahwa kehadiran Kampung Ikan Damandiri sangat sejalan dengan visi perusahaan dalam menciptakan ekosistem perikanan yang mandiri dan berkelanjutan.
“Kami melihat inisiatif dari Yayasan Damandiri ini sebagai dorongan nyata bagi tumbuhnya semangat wirausaha dan pemberdayaan berbasis komunitas. Pandawa Fishery Farm siap berkontribusi, baik dari sisi pendampingan teknis budidaya ikan, hingga akses pasar bagi para pembudidaya baru yang tergabung dalam program ini,” ujar Dian.
Dian juga menambahkan bahwa Kampung Ikan Damandiri tengah melengkapi diri dengan berbagai fasilitas penunjang pelatihan dan dalam waktu kedepan akan menjadikan tempat ini sebagai kawas eduwisata bagi siapa saja yang ingin mempelajari budidaya ikan dengan metode bioflok sekaligus menikmati keindahan alam yang ada. Kini telah tersedia mess berkapasitas 25 peserta, dan fasilitas tersebut akan terus dikembangkan guna menunjang kegiatan pelatihan dalam skala lebih besar.
“Lokasi di sini cukup strategis dan memiliki pemandangan alam yang sangat indah, kami memiliki danau, dan pengunjung bisa menikmati sunrise juga” ujar Dian.
Sementara itu Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosadi dalam sambutannya menyoroti peran strategis Kampung Ikan Damandiri dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kawasan ini dinilai mampu menyediakan pasokan ikan secara berkelanjutan untuk kebutuhan dapur-dapur MBG. “Supply chain-nya jelas. Kebutuhan protein MBG bisa dipenuhi dari sini,” tegasnya.
Dengan peresmian ini, pemerintah daerah dan Yayasan Damandiri berharap Kampung Ikan Damandiri dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis perikanan yang modern, inovatif, dan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi warga Subang dan sekitarnya.






