MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM – Pemerintah Kabupaten Majalengka tengah mendorong transformasi besar dalam sistem keamanan lingkungan. Bukan sekadar mengaktifkan kembali siskamling, Pemkab kini membangun model keamanan modern berbasis desa melalui program Jejaring Trantibum Linmas (Jitu Mas).
Program ini menghubungkan Satgas Linmas dan Praja Binmas dalam satu jaringan informasi dan patroli terpadu, sehingga setiap potensi gangguan ketertiban dapat dipantau secara real time dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Satpol PP dan Damkar Majalengka, Rachmat Kartono, mengatakan pembentukan Satgas Linmas di seluruh desa dan kelurahan menjadi fondasi awal dari sistem keamanan baru ini.
“Satgas Linmas bukan hanya penjaga ronda, tetapi bagian dari sistem intelijen wilayah berbasis masyarakat. Mereka menjadi sensor pertama kondisi keamanan,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Rachmat menjelaskan Satpol PP saat ini tengah memfinalisasi SK Satgas Linmas tingkat kabupaten, sebelum struktur jaringan diperluas ke kecamatan, desa, dan kelurahan.
Ia menegaskan Jitu Mas mencakup fungsi pengawasan yang lebih komprehensif, mulai dari pelaporan digital, pemetaan kerawanan, hingga patroli terpadu malam hari yang terintegrasi dengan kebijakan jam malam Bupati.
“Patroli Cipta Trantibum Linmas dilakukan setiap malam dengan pola baru. Anggota di kecamatan mengirimkan laporan situasi secara berkala. Ini bukan model lama yang hanya keliling, tapi ada analisis dan respons cepat,” tambahnya.
Dengan sistem yang semakin intensif, anggota Satpol PP dituntut bekerja tanpa batasan waktu. “Saat ada laporan, kami harus bergerak kapan pun. Keamanan itu tidak punya jam kerja,” tegasnya.
Bupati Majalengka Eman Suherman menyambut baik transformasi sistem keamanan tersebut. Ia menilai Jitu Mas merupakan langkah strategis dalam menciptakan keamanan yang lebih modern dan responsif.
“Masyarakat membutuhkan rasa aman yang bisa dirasakan langsung. Melalui Satgas Linmas dan Jitu Mas, kita hadir lebih cepat dan lebih dekat dengan warga,” kata Eman.
Menurut Bupati, kolaborasi perangkat desa, Satpol PP, hingga masyarakat akan memperkuat layanan publik terutama dalam menjaga ketertiban umum. Pemkab juga memastikan dukungan penuh agar sistem keamanan baru ini berjalan efektif di semua wilayah.
”Melalui Jitu Mas, Majalengka menargetkan setiap desa memiliki sistem keamanan yang terpantau, terstruktur, dan terhubung, menjadikan pos ronda bukan hanya simbol, tetapi pusat pemantauan keamanan tingkat desa,” tandasnya.






