JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Perusahaan infrastruktur web Cloudflare mengalami gangguan besar pada Selasa malam, 18 November 2025, yang berdampak luas pada berbagai layanan internet di seluruh dunia. Sejumlah situs dan platform populer, termasuk X (Twitter), ChatGPT, hingga laman resmi BMKG, sempat tidak dapat diakses dan menampilkan notifikasi “internal server error”.
Insiden ini dirasakan oleh pengguna di berbagai negara, yang mendapati kesulitan saat mengakses situs-situs yang bergantung pada teknologi Cloudflare. Sebagai penyedia layanan keamanan, performa, serta distribusi konten, Cloudflare menjadi fondasi bagi jutaan situs global. Gangguan pada sistemnya pun langsung menimbulkan efek berantai.
Apa Itu Cloudflare dan Mengapa Dampaknya Begitu Luas?
Cloudflare merupakan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yang berdiri pada 2009. Didirikan oleh Matthew Prince, Lee Holloway, dan Michelle Zatlyn, Cloudflare berfokus pada infrastruktur internet, khususnya keamanan, performa, dan konektivitas berbasis cloud.
Hingga kini, jutaan bisnis di seluruh dunia menggunakan layanan Cloudflare untuk mengelola dan melindungi lalu lintas situs web mereka. Salah satu layanan utamanya adalah Content Delivery Network (CDN), yang menyimpan salinan data situs di jaringan server global. Sistem ini memungkinkan pengguna mengakses konten dari server yang paling dekat secara geografis, sehingga mempercepat waktu loading halaman.
Selain meningkatkan performa, Cloudflare juga menjadi benteng keamanan bagi banyak situs besar. Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) — salah satu ancaman paling umum di internet — berhasil ditahan melalui penyaringan lalu lintas berbahaya di infrastruktur Cloudflare. Semua permintaan pengguna diarahkan melalui mekanisme reverse proxy, membuat Cloudflare berada di antara pengunjung dan server asli situs.
Layanan Vital Lain yang Disediakan Cloudflare
Cloudflare tak hanya menawarkan layanan perlindungan dan percepatan situs. Perusahaan ini juga memiliki Cloudflare Workers, platform serverless yang memungkinkan pengembang menjalankan kode JavaScript atau WebAssembly langsung di jaringan edge. Dengan demikian, aplikasi dapat berjalan lebih cepat karena proses eksekusi terjadi dekat dengan lokasi pengguna.
Keberadaan layanan-layanan tersebut membuat Cloudflare menjadi elemen penting dalam ekosistem internet modern. Banyak situs dan aplikasi besar bergantung pada sistemnya untuk menjaga stabilitas, kecepatan, dan keamanan akses.
Dampak Gangguan Selasa Malam
Ketika Cloudflare mengalami kendala pada Selasa malam, dampaknya langsung terasa di berbagai platform global. Situs-situs yang menggunakan layanan keamanan dan distribusi konten Cloudflare menampilkan error serentak, membuat pengguna tak bisa mengakses layanan yang mereka gunakan sehari-hari.
Gangguan tersebut berlangsung beberapa waktu sebelum akhirnya layanan kembali pulih secara bertahap. Meski penyebab resmi belum dijelaskan secara detail oleh Cloudflare, insiden ini kembali menegaskan betapa vitalnya peran perusahaan tersebut dalam arsitektur internet dunia.
Dengan semakin bergantungnya berbagai layanan digital pada infrastruktur cloud, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa satu titik gangguan dapat memicu efek domino di seluruh internet global.






