JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Kepolisian Polda Metro Jaya mengungkap fakta baru terkait insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, pada Jumat (17/11/2025). Pelaku yang merupakan seorang siswa dan berstatus anak berkonflik dengan hukum (ABH) diketahui memperoleh bahan peledak yang digunakan dalam kejadian tersebut melalui pembelian daring.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menjelaskan bahwa paket berisi bahan peledak tersebut diterima langsung oleh orang tua pelaku di rumah. Kepada keluarganya, ABH mengaku bahwa barang itu digunakan untuk keperluan ekstrakurikuler di sekolah, sehingga pihak keluarga tidak menaruh kecurigaan.
“Iya, seperti itu, beli online. Karena orang tuanya yang menerima paket,” ujar Budi Hermanto, Jumat (21/11/2025).
Ia menambahkan bahwa penjelasan pelaku mengenai kebutuhan ekskul membuat keluarga tidak mencurigai isi paket yang dikirim.
Pelaku Belum Bisa Diperiksa
Hingga kini, pelaku ledakan masih belum dapat dimintai keterangan. Kondisi psikologis pelaku dinyatakan belum stabil oleh tim medis.
“Dari dokter menyatakan belum layak diperiksa. Dia masih sering bengong, belum sepenuhnya pulih,” tutur Budi.
Walaupun belum bisa memeriksa ABH, polisi tetap melanjutkan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi, keluarga, serta melakukan analisis melalui laboratorium forensik dan tim medis.
Korban Mencapai 96 Orang
Ledakan yang terjadi di area masjid dalam lingkungan sekolah itu mengakibatkan 96 orang mengalami luka-luka. Rinciannya, 67 korban luka ringan, 26 luka sedang, dan tiga mengalami luka berat. Pelaku sendiri tengah menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati.
Sementara itu, aparat kepolisian bersama Densus 88 juga tengah menelusuri kemungkinan keterhubungan pelaku dengan penyebaran paham radikal, meski investigasi masih berlangsung.





