JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Kasus penyalahgunaan kartu kredit atau carding terus meningkat seiring melonjaknya aktivitas transaksi digital. Kondisi ini membuat masyarakat diminta lebih waspada terhadap berbagai modus pencurian data yang menyasar pengguna yang kurang teliti.
Carding merupakan aksi kejahatan siber yang dilakukan dengan membobol data kartu kredit milik orang lain lalu menggunakannya tanpa sepengetahuan pemilik. Pelaku biasanya memanfaatkan data kartu untuk membeli barang, memperoleh gift card prabayar yang kemudian dijual kembali, hingga melakukan transaksi ilegal lainnya.
Menurut laporan Kompas TV (21/11/2025), penipuan semacam ini kerap terjadi ketika pemilik kartu kehilangan kartu kredit, ceroboh saat bertransaksi secara online maupun offline, atau mengakses situs yang tidak aman. Karena itu, pengguna diimbau meningkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban.
Mengutip panduan dari laman Sahabat Pegadaian, berikut lima langkah yang disarankan untuk mencegah terjadinya carding:
1. Jaga Kerahasiaan Informasi Kartu Kredit
Detail kartu seperti nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, dan kode keamanan (CVV) harus dijaga ketat. Menggunakan situs berprotokol aman (HTTPS) saat bertransaksi juga dapat mengurangi risiko peretasan.
2. Hindari Memberikan Data Kartu kepada Pihak Mana Pun
Bank dan layanan resmi tidak pernah meminta data lengkap kartu kredit melalui telepon, chat, atau email. Modus penipuan sering memanfaatkan kedok petugas layanan untuk memperoleh informasi ini dari korban.
3. Jangan Bertransaksi Menggunakan Wi-Fi Publik
Koneksi Wi-Fi publik memiliki tingkat keamanan rendah dan rawan menjadi sarana pencurian data. Disarankan menggunakan jaringan pribadi atau paket data untuk transaksi penting.
4. Jangan Menyebarkan Surat Tagihan Digital
Tagihan elektronik kerap memuat informasi sensitif. Dokumen ini hanya boleh disimpan pada perangkat pribadi yang aman agar tidak mudah disalahgunakan pelaku penipuan.
5. Pilih Marketplace yang Terpercaya
Bertransaksi di platform dengan reputasi baik dan memiliki sistem keamanan kuat memberikan perlindungan tambahan. Fitur seperti pembayaran terverifikasi dan proteksi pembeli dapat membantu meminimalkan risiko penipuan.
Seiring makin banyaknya kasus kriminal digital, edukasi mengenai keamanan transaksi dianggap penting agar pengguna kartu kredit terhindar dari upaya kejahatan yang terus berkembang. Masyarakat diminta untuk lebih cermat, terutama saat bertransaksi di ruang digital yang kian terbuka dan rawan penyalahgunaan data.



