Cikarang, TINTAHIJAU.COM – Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) bersama BAKTI Komdigi menggelar Pelatihan TIK Kewirausahaan Inklusif 2025 di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Komdigi Cikarang. Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari kalangan prasejahtera dan penyandang disabilitas.
Pelatihan tersebut dibuka dengan sambutan Ketua Umum DNIKS, DR. H. A. Effendy Choirie, yang menekankan pentingnya inklusi dalam transformasi digital. Ia menyampaikan bahwa perkembangan teknologi harus memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat.
“Teknologi tak boleh menciptakan jurang baru. Ia harus menjadi jembatan yang menarik mereka yang tertinggal,” ujarnya.
Ketua Pelaksana kegiatan, RA Loretta Kartikasari atau Dya Loretta, yang juga penyandang disleksia dan ADHD, turut hadir memimpin jalannya program pelatihan. Sementara itu, Kepala BPPTIK Komdigi Cikarang, Hamdani Pratama, menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung peningkatan kapasitas digital bagi masyarakat.
“Pelatihan ini bukan hanya soal membuat video atau memasarkan produk. Pelatihan ini adalah tentang membangun keberanian,” kata Hamdani.
Pelatihan berlangsung selama dua hari dengan dua modul utama, yaitu Jualan Laris Lewat Video HP dan Optimasi Konten Video dengan AI Sederhana. Pada hari pertama, peserta mempelajari teknik dasar pembuatan video menggunakan ponsel.
Hari kedua diisi dengan pengenalan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung proses pembuatan konten digital.
Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan peserta dalam memanfaatkan teknologi sebagai peluang usaha. DNIKS dan BAKTI Komdigi berharap kegiatan tersebut dapat menjadi langkah awal menuju peningkatan inklusi digital di Indonesia.
Hal itu sekaligus membuka akses kesempatan bagi masyarakat prasejahtera dan penyandang disabilitas untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan.






