Bupati Reynaldy Respon Framming Narasi Subang Gelap 

SUBANG, TINTAHIJAU.COM– Bupati Subang, Reynaldy Putra, akhirnya angkat suara dengan nada keras menanggapi narasi miring yang menyebut Subang berada dalam “masa gelap”.

Tak hanya menepis, Reynaldy menyerang balik kelompok yang dinilai menyebarkan isu tersebut, menyebut mereka sebagai pihak yang terganggu oleh kebijakan reformasi anggaran dan penertiban aset daerah.

“Iya tadi saya memang menggebu-gebu, karena saat ini ada segelintir atau sekelompok orang yang menyampaikan bahwa ‘Subang sedang gelap’. Saya bingung juga yang disebut Subang gelap. Apakah saat saya membangun jalan sepanjang 92 kilometer? Apakah gelap itu ketika saya memperbaiki ruang-ruang kelas belajar yang rusak? Apakah gelap itu ketika saya menaikkan honor petugas kebersihan pembersih sampah di jalanan?” tegasnya.

Rey menambahkan kebijakan pengetatan anggaran hibah untuk dialokasikan ke pembangunan infrastruktur. Ia menegaskan, mungkin bagi mereka gelap karena dana hibahnya saya potong.

“Atau TGR BPK-nya saya gelontorkan terus. Memang gelap bagi mereka yang hibahnya saya pangkas, atau berat bagi mereka yang akan saya tagih tempat usahanya yang sudah berdiri di atas tanah Pemda tapi tidak bayar. Memang gelap bagi mereka yang usahanya dulu temuan BPK berapa ratus juta dan akan saya kejar terus sampai dapat,” tandasnya

Reynaldy mengungkap, dirinya telah berkoordinasi langsung dengan KPK terkait evaluasi tata kelola daerah, termasuk soal aktivitas galian ilegal.

“Kemarin saya datang ke KPK. Saya sampaikan soal tambang ilegal yang merugikan negara,” jelasnya.

KPK, kata dia, sekaligus mendukung pemangkasan hibah besar-besaran.

“Saya pangkas hibah dari 90 miliar. Saya pangkas semua dan saya alokasikan untuk jalan. KPK mendukung, bahkan menyampaikan bahwa anggaran hibah itulah tempat terjadinya praktik korupsi terbesar,” kata Rey

Terkait tudingan bagi-bagi jabatan dan proyek, Reynaldy kembali menegaskan ketegasan sikapnya. Dia menepis tudingan terkait praktik bagi-bagi jabatan maupun proyek. Ia menegaskan transparansi yang ia terapkan,

“Kalau ada yang menyampaikan kalau saya bagi-bagi jabatan atau bagi-bagi proyek buat tim sukses, saya tinggal naikkan dana hibah. Padahal paling gampang lewat hibah. Makanya saya ingin menganut keterbukaan untuk semuanya,” jelasnya.

” Saya tidak ada beban ke siapapun. Saya tidak ada beban ke kepala dinas, ke Pak Sekda, ke siapapun. Mereka ditempatkan di jabatan saat ini tanpa saya meminta apapun, zero rupiah, nol persen. Tanyakan ke seluruh ASN di Kabupaten Subang apakah pernah sekali saja saya meminta uang, jangankan 500 juta, 100 juta, 5 juta, atau 500 ribu saja.”

Rey menutup dengan menegaskan arah pemerintahannya, “Prinsip Kabupaten Subang hari ini terbuka, dan saya ingin Subang cerah.”

Di akhir wawancara, Bupati juga menyampaikan progres pembangunan jalan sebagai program prioritas.

“Target infrastruktur kita tahun ini 92 kilometer jalan dengan total anggaran sekitar 230 miliar. Insya Allah akan selesai di bulan Desember. Kita optimis karena pekerjaannya serentak dan menggunakan kualitas beton yang 14 hari kering dan bisa dilewati.” Tutupnya.