SUBANG, TINTAHIJAU.com – Masa remaja adalah fase penuh perubahan, baik secara fisik maupun emosional.
Di usia ini, remaja sering menghadapi berbagai tekanan dari lingkungan, pertemanan, keluarga, hingga tuntutan akademik.
Situasi tersebut tidak jarang memicu emosi marah dan sedih yang sulit dikendalikan.
Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memahami dan mempelajari cara mengelola emosi dengan tepat agar dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang.
Lalu sehat secara mental, dan mampu menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Berikut beberapa cara remaja mengelola emosi marah dan sedih, yuk kita simak!
1. Kenali dan terima emosi
Marah dan sedih adalah emosi yang wajar. Jangan merasa lemah karena merasakannya. Mengakui perasaan justru langkah awal agar emosi tidak meledak.
2. Tarik napas dan beri jeda
Saat emosi memuncak, berhenti sejenak. Tarik napas dalam-dalam selama beberapa detik untuk membantu tubuh dan pikiran lebih tenang sebelum bereaksi.
3. Ceritakan perasaan pada orang tepercaya
Berbagi cerita dengan sahabat, orang tua, atau guru dapat meringankan beban emosi dan membantu melihat masalah dari sudut pandang berbeda.
4. Salurkan emosi lewat aktivitas positif
Menulis jurnal, mendengarkan musik, berolahraga, menggambar, atau berdoa bisa menjadi cara aman untuk meluapkan emosi tanpa menyakiti diri sendiri atau orang lain.
5. Hindari melampiaskan emosi secara negatif
Menjerit, berkata kasar, menyakiti diri sendiri, atau menyalahkan orang lain hanya akan memperburuk keadaan dan menambah penyesalan.
6. Latih cara berpikir positif
Cobalah bertanya pada diri sendiri: “Apa yang bisa kupelajari dari situasi ini?” atau “Apakah masalah ini akan selalu terasa berat?”
7. Beri waktu untuk diri sendiri
Tidak apa-apa merasa sedih atau marah. Beri diri waktu untuk pulih, tanpa memaksa diri harus selalu terlihat baik-baik saja.
8. Cari bantuan profesional jika perlu
Jika emosi terasa terlalu berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu meminta bantuan konselor sekolah atau psikolog.
Mengelola emosi marah dan sedih sejak remaja merupakan bekal penting untuk kehidupan di masa depan.
Dengan mengenali perasaan dan menyalurkannya secara positif, remaja dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, bijak, dan percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi.





