SUBANG, TINTAHIJAU.com – Optimisme dan kebahagiaan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental dan kualitas hidup.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan positif seperti bersyukur, berpikir konstruktif, dan menjaga hubungan sosial mampu meningkatkan kesejahteraan psikologis.
Oleh karena itu, memahami dan menerapkan kebiasaan tersebut menjadi langkah awal untuk membangun kehidupan yang lebih bahagia dan penuh harapan.
1. Bersyukur setiap hari
Biasakan menuliskan atau mengucapkan 3 hal yang disyukuri setiap hari
Fokus pada hal kecil (kesehatan, keluarga, rezeki hari ini)
Otak akan terlatih melihat sisi positif hidup
2. Mengelola pikiran, bukan menghakimi diri
Ganti kalimat: “Aku gagal” menjadi “Aku sedang belajar”.
Sadari bahwa pikiran negatif bukan fakta, hanya sinyal
3. Aktif bergerak
Jalan kaki 20–30 menit, olahraga ringan 3–4x seminggu.
Aktivitas fisik meningkatkan hormon bahagia (endorfin dan serotonin)
4. Menjaga hubungan yang sehat
Luangkan waktu untuk orang yang suportif, kurangi interaksi dengan yang sering membawa energi negatif.
5. Batasi konsumsi media sosial
Tentukan jam khusus untuk media sosial.
6. Punya tujuan kecil harian
Contoh: Rapikan rumah 10 menit, selesaikan 1 tugas, merasa “berhasil” setiap hari meningkatkan optimisme.
7. Tidur cukup dan teratur
Tidur 7–8 jam, hindari HP 30 menit sebelum tidur.
Kurang tidur = emosi lebih sensitif.
8. Mendekatkan diri secara spiritual
Doa, dzikir, meditasi, atau refleksi diri. Memberi rasa tenang dan makna hidup
9. Menerima hal yang tidak bisa dikontrol
Fokus pada usaha, bukan hasil. Belajar berkata: “Aku sudah melakukan yang terbaik”
10. Berbuat baik pada orang lain
Senyum, bantu kecil, atau kata baik, membahagiakan orang lain otomatis membuat diri lebih bahagia.
Dengan demikian, penerapan kebiasaan positif secara berkelanjutan dapat meningkatkan optimisme serta kesejahteraan diri, baik secara mental maupun emosional.





