Keluarga

Bupati Bandung Barat Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Lansia Sakit Diangkut Ekskavator

×

Bupati Bandung Barat Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Lansia Sakit Diangkut Ekskavator

Sebarkan artikel ini
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail saat ditemui di lokasi longsor, Jumat (5/12/2025).(KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN)

KBB, TINTAHIJAU.com — Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat menyusul beredarnya video viral yang memperlihatkan seorang lansia sakit terpaksa diangkut menggunakan ekskavator menuju fasilitas kesehatan. Kejadian tersebut memicu perhatian dan kekhawatiran publik.

Jeje mengakui adanya kelemahan dalam penanganan awal dari tingkat desa dan kecamatan sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. “Saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kejadian yang terjadi dan menjadi perhatian publik,” ujar Jeje dalam keterangan resminya, Senin (15/12).

Peristiwa itu melibatkan seorang lansia bernama Anung Asmarawijaya (80), warga Kampung Curug Candung, Desa Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat. Menurut Jeje, lansia tersebut perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis karena menderita sakit lambung.

Jeje menjelaskan, rumah Abah Dalang—sapaan Anung Asmarawijaya—berada di lokasi yang berbatasan langsung dengan Waduk Saguling. Saat itu, akses menuju rumah tersebut sedang dalam proses pembukaan jalur untuk pembangunan jembatan apung. Kondisi jalan yang rusak membuat kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas.

“Atas pertimbangan kondisi darurat dan permintaan dari pihak keluarga, pekerja proyek serta warga setempat berinisiatif membantu. Abah Dalang diantar menggunakan bucket ekskavator sejauh kurang lebih 350 meter menuju akses utama agar lebih mudah menuju fasilitas kesehatan,” jelas Jeje.

Ia menambahkan, penggunaan ekskavator dilakukan karena alat berat tersebut tersedia di lokasi pekerjaan dan dinilai paling memungkinkan untuk digunakan dalam situasi darurat saat itu. Jalur yang sedang dikerjakan merupakan satu-satunya akses menuju tempat tinggal Abah Dalang.

Sebelumnya, rekaman video yang memperlihatkan lansia tersebut diangkut menggunakan ekskavator sambil meringis menahan sakit dan dipeluk oleh anak perempuannya viral di media sosial. Video itu menuai beragam reaksi dari masyarakat.

Jeje menegaskan, kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah agar ke depan penanganan kondisi darurat di wilayah dengan akses terbatas dapat dilakukan lebih cepat, sigap, dan berorientasi pada keselamatan warga. “Ini menjadi pembelajaran agar pelayanan darurat di daerah dengan keterbatasan akses bisa ditangani lebih baik,” pungkasnya.