Sinopsis Film Gadis Kretek

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Novel “Gadis Kretek” karya Ratih Kumala telah mencuri perhatian publik, terutama setelah diangkat menjadi serial orisinal Netflix yang sukses.

Kehangatan pembicaraan seputar kisah ini tidak hanya berpusat pada adaptasi visualnya, tetapi juga pada daya tarik istimewa yang tersemat dalam halaman-halaman novel tersebut.

Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2012, novel setebal 274 halaman ini menarik perhatian dengan kekayaan cerita dan sejarah yang melibatkan bisnis pabrik kretek di Pulau Jawa pada awal kemerdekaan Republik Indonesia. Karya Ratih Kumala ini pun berhasil menduduki posisi tertinggi sebagai salah satu finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2012.

Melalui perpaduan keahlian bercerita dan hasil riset selama empat tahun, Ratih Kumala mempersembahkan kisah unik yang tidak hanya mengajak pembaca menjelajahi bisnis kretek namun juga menyelami nilai-nilai kehidupan, romansa, dan teka-teki keluarga.

Novel ini mengisahkan perjalanan bisnis “Djagad Raja,” pabrik kretek sukses, di suatu kota di Pulau Jawa. Bukan hanya menyuguhkan pengetahuan mendalam tentang rokok kretek, tetapi juga merangkai kisah dengan keindahan nilai-nilai kehidupan. Kehidupan romantis dan teka-teki keluarga menjadi elemen yang menghidupkan setiap halaman novel ini.

Salah satu hal yang menarik dari novel ini adalah inspirasinya yang berasal dari pabrik rokok kretek milik kakek Ratih Kumala di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Hal ini memberikan dimensi keaslian dan kedalaman pada setiap detail cerita yang terpapar dalam novel.

Suksesnya serial “Gadis Kretek” di Netflix telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca yang ingin menggali lebih dalam kisah yang tersemat dalam novel ini. Maka, sebelum menikmati versi visualnya, ada baiknya untuk terlebih dahulu mengeksplorasi sinopsis dari “Gadis Kretek” versi novel.

Sinopsis Novel Gadis Kretek

Kisah dimulai ketika Raja, pemilik bisnis kretek “Djagad Raja,” jatuh sakit secara serius. Di ambang kematian, ia beberapa kali menyebut nama “Jeng Yah,” seorang perempuan yang bukanlah istrinya. Nama tersebut menjadi sumber kegelisahan di antara ketiga anaknya, Tegar, Karim, dan Lebas, yang sekaligus merupakan pewaris bisnis kretek tersebut.

Ketiganya memulai pencarian melalui pelosok Jawa untuk menemui Jeng Yah, berpacu dengan waktu sebelum kondisi ayah mereka semakin memburuk. Pencarian ini memaksa mereka menapak tilas jejak bisnis sang ayah, mengungkap berbagai rahasia seputar Kretek Djagad Raja dan hubungannya dengan Jeng Yah.

“Gadis Kretek” tidak hanya mengisahkan tentang cinta dan perjalanan tokoh-tokohnya, tetapi juga menggali sejarah rokok kretek di Indonesia, dari masa kolonial hingga zaman PKI. Fenomena rokok klembak yang kalah bersaing dengan kretek juga menjadi sorotan dalam novel ini.

Selain itu, novel ini membahas mengapa pabrik kretek lokal tetap bertahan dalam persaingan dengan perusahaan rokok besar. Hal ini tidak hanya terkait dengan keuntungan ekonomis, tetapi juga sebagai upaya pemertahanan warisan dan perlindungan bagi pekerja yang bergantung pada perusahaan kretek tersebut.

Dengan sinopsis yang penuh intrik dan kejutan, “Gadis Kretek” menjadi sebuah perjalanan tak hanya ke dalam dunia bisnis rokok, tetapi juga pada kehidupan, sejarah, dan cinta yang melingkupi setiap lembar halaman novel ini. Bagi para pembaca yang menggemari cerita dengan nuansa sejarah dan kehidupan, “Gadis Kretek” siap membawa Anda dalam petualangan yang mengasyikkan.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini