Sinopsis Film Horor ‘Talk to Me’ yang Dilarang Tayang di Kuwait

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Film horor independen berjudul “Talk to Me” yang diproduksi oleh rumah produksi Amerika A24 telah mencuri perhatian internasional dengan kisah mengerikan yang berhasil memukau penonton. Namun, film yang baru-baru ini membuat sensasi ini malah menemui batasan yang tak terduga ketika dilarang tayang di Kuwait.

Keputusan pelarangan ini bukan semata-mata karena intensitas kengerian yang ditampilkan dalam film, melainkan karena kehadiran seorang aktor transgender, Zoe Tarakes, seperti yang telah dilaporkan oleh Hollywood Reporter. Kuwait, yang dikenal karena pendekatan yang sangat ketat terhadap penyensoran, telah sebelumnya melarang sejumlah film terkenal seperti “Spider-Man: Across the Spider-Verse,” “Thor: Love and Thunder,” dan “Doctor Strange in the Multiverse of Madness.”

Namun, meskipun tak diperbolehkan tayang di Kuwait, “Talk to Me” telah meraih popularitas yang signifikan di tempat lain. Film ini mencuri perhatian penonton dan kritikus saat pertama kali ditayangkan pada 22 Januari 2023, dalam ajang Sundance Film Festival.

Sinopsis dari film ini menggambarkan perjalanan mengerikan yang dihadapi oleh tokoh utama, Mia (diperankan oleh Sophie Wilde). Mia baru saja mengalami kehilangan ibunya yang meninggal dunia. Bersama dengan teman-temannya, Riley dan Jade (diperankan oleh Joe Bird dan Alexandra Jensen), Mia mencoba melakukan ritual pemanggilan arwah secara iseng.

Semua dimulai dari sebuah pesta, di mana salah satu dari ketiga remaja ini menemukan potongan tangan yang telah diawetkan. Tak disangka, mereka menemukan cara untuk memanggil arwah orang yang telah meninggal agar masuk ke dalam potongan tangan tersebut.

Namun, ketika ritual ini berhasil dilakukan, mereka dengan cepat terjerat dalam ketakutan dan obsesi yang mendorong mereka untuk terus melakukan ritual ini. Keputusan ini, bagaimanapun, menjadi awal dari mimpi buruk yang tak terduga.

Satu per satu dari mereka mulai kerasukan oleh entitas jahat. Namun, reaksi mereka justru menyebabkan keadaan semakin memburuk. Teman-teman yang tadinya seharusnya saling mendukung malah memutuskan untuk merekam kejadian ini dan mengunggahnya ke media sosial.

Apakah ada jalan keluar dari kengerian yang mereka panggil sendiri? Bagaimana nasib Mia dan teman-temannya? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan dijawab dalam film “Talk to Me.” Meskipun memiliki rating R yang membatasi penonton di bawah usia 17 tahun, film ini menjanjikan pengalaman horor yang tak terlupakan.

Dengan setting yang intens dan plot yang menegangkan, “Talk to Me” berhasil merangkul penggemar horor di seluruh dunia. Meskipun menghadapi larangan tayang di beberapa negara, film ini terus memikat penonton dengan premis yang menarik dan kengerian yang tak terduga. Bagi para penggemar horor, film ini akan menjadi perjalanan emosional yang mengguncang dan memikat di bawah sutradara Danny dan Michael Philippou.