Spotify Berencana Menaikkan Harga dan Mengenalkan Paket Baru Tanpa Audiobooks

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Platform streaming musik terkemuka, Spotify, dikabarkan tengah bersiap untuk melakukan sejumlah perubahan signifikan. Kabar terbaru menyebutkan bahwa akan ada penyesuaian harga serta rencana baru yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat.

Perubahan tersebut meliputi kenaikan harga di beberapa pasar utama, seiring dengan rencana untuk menghapus audiobooks dari layanan mereka.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh GSMArena pada Rabu (3/4), harga langganan individu akan mengalami peningkatan sebesar sekitar 1 dolar AS per bulan, menjadikannya sebesar 2 dolar AS per bulan, atau setara dengan sekitar Rp31 ribu untuk paket keluarga dan paket duo di Inggris, Australia, Pakistan, dan dua pasar lainnya yang belum disebutkan namanya.

Di Amerika Serikat, yang merupakan pasar terbesar Spotify, kenaikan harga diperkirakan akan terjadi menjelang akhir tahun ini, menurut sumber dari kalangan yang mengetahui perkembangan ini. Langkah ini diduga akan membantu menutupi biaya layanan audiobook yang baru-baru ini diperkenalkan oleh Spotify.

Sebagai bagian dari layanan barunya, pelanggan Spotify akan diberikan kesempatan untuk mendengarkan audiobooks hingga 15 jam per bulan. Namun, perlu diingat bahwa pengguna akan dikenai biaya tambahan untuk menikmati layanan ini.

Selain itu, Spotify juga sedang mempertimbangkan untuk mengenalkan paket baru yang hanya akan menawarkan musik dan podcast, tanpa menyertakan audiobooks. Harga untuk paket ini diperkirakan akan sama dengan harga langganan premium individu saat ini.

Kebijakan baru ini sepertinya dirancang untuk menarik minat pengguna yang tertarik dengan audiobooks, sementara memberikan pilihan kepada mereka yang hanya ingin fokus pada musik dan podcast. Selain itu, diharapkan hal ini juga akan membantu dalam meningkatkan pendapatan perusahaan.

Perlu dicatat bahwa selain penyesuaian harga dan pengenalan audiobooks, Spotify juga sedang merencanakan untuk menghadirkan paket “supremium” yang akan memberikan akses ke audio dengan kualitas tinggi, bersama dengan sejumlah fitur tambahan yang belum dijelaskan secara rinci.

Selama beberapa tahun terakhir, Spotify telah berupaya untuk melakukan diversifikasi layanannya, tidak hanya menawarkan musik, tetapi juga memperluas jangkauan dengan podcast dan sekarang audiobooks. Namun, langkah ini disertai dengan kekhawatiran dari mitra industri musiknya, yang khawatir akan berdampak pada pendapatan mereka.

Meskipun demikian, langkah-langkah ini tampaknya tidak mengurangi popularitas Spotify. Pada tahun lalu, perusahaan ini berhasil menaikkan harga langganannya untuk pertama kalinya sejak diperkenalkannya langganan premium, tanpa mengalami dampak buruk yang signifikan. Bahkan, jumlah pengguna premium Spotify terus bertambah, mencapai 236 juta dari total 602 juta pengguna aktif mereka.

Dengan pencapaian tersebut, manajemen Spotify yakin bahwa mereka dapat menghadirkan penyesuaian harga kembali tanpa mempengaruhi pertumbuhan layanan mereka. Dengan demikian, langkah-langkah ini dipandang sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan layanan mereka sambil mempertahankan pertumbuhan yang stabil.