Sujiwo Tejo Minta Maaf kepada Gus Miftah, Sebut Indonesia Negara Para Wali

Sujiwo Tejo saat ditemui di Jakarta, Kamis (2/12). [Suara.com/Oke Atmaja]

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Sujiwo Tejo, seorang budayawan dan seniman terkemuka, membuat pernyataan mengejutkan dalam sebuah video yang diunggah ke Instagram @president_jancukers. Dalam video tersebut, Sujiwo terlihat menangis saat meminta maaf kepada Gus Miftah dan berbagai pihak yang terkait dalam kontroversi yang melibatkan ulama asal Ponorogo itu.

Permintaan maaf Sujiwo Tejo bermula dari pengakuannya yang pernah berprasangka buruk terhadap Gus Miftah. Ia menganggap bahwa tindakan Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji adalah bentuk penghinaan. Namun, setelah direnungkan, Sujiwo menyadari bahwa Gus Miftah mungkin adalah seorang wali yang menyembunyikan kebaikannya di balik olok-olokan tersebut.

“Aku mau minta maaf pada Gus Miftah, karena telah suudzon. Ternyata Gus Miftah itu seorang wali,” ujar Sujiwo dalam video tersebut seperti yang dimuat di laman Suara.com dikutip Sabtu (7/12/2024).

Sujiwo menilai, Gus Miftah sengaja mengolok-olok agar Sunhaji tidak merasa berutang budi saat diberi rezeki, termasuk diberangkatkan umrah. Hal ini, menurutnya, mencerminkan kebijaksanaan para wali yang kerap menggunakan cara tidak lazim untuk membantu orang lain.

Selain meminta maaf kepada Gus Miftah, Sujiwo juga menyampaikan permintaan maaf kepada Sunhaji, penjual es teh yang menjadi sorotan dalam kontroversi ini. Menurut Sujiwo, Sunhaji mungkin berpura-pura bahagia menerima bantuan tersebut, karena ia sudah merasa cukup dengan pahala yang dijanjikan baginya meski tanpa benar-benar pergi umrah.

“Aku juga mohon maaf kepada bapak Sunhaji yang pura-pura senang ketika diberangkatkan umrah,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Sujiwo bahkan meminta maaf kepada para netizen yang ramai menghujat Gus Miftah. Ia menyebut bahwa netizen pun mungkin seorang wali yang menyembunyikan pujian di balik kritik mereka.

Sindiran Sarkas dan Filosofi Para Wali

Dalam pernyataannya, Sujiwo menyampaikan filosofi bahwa Indonesia adalah “negara para wali.” Menurutnya, bukan hanya Gus Miftah, tetapi juga para pemimpin dan rakyat Indonesia adalah wali dalam artian mereka menyembunyikan kebaikan di balik tindakan yang tampak biasa atau bahkan kontroversial.

“Aku minta maaf ternyata Indonesia adalah negara para wali, netizennya wali, Sunhajinya wali, Gus Miftah dan gus-gus lain adalah wali, penguasanya wali pura-pura tidak memecat Gus Miftah,” kata Sujiwo sambil berpura-pura menangis.

Pernyataan Sujiwo ini memicu berbagai tanggapan di media sosial. Banyak warganet yang menilai video tersebut sebagai bentuk sindiran tajam yang dikemas dengan candaan.

“Sarkas berkelas, tapi ya ada yang beda tafsir,” tulis salah satu netizen.

Dengan gaya khasnya yang penuh satir, Sujiwo Tejo sekali lagi berhasil menghadirkan perspektif yang unik dan mendalam terhadap isu yang sedang hangat di masyarakat. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu melihat dari berbagai sudut pandang sebelum menghakimi.

Sumber: Suara.com

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini