JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Tur konser “Music of the Spheres” milik Coldplay kini resmi dinobatkan sebagai tur terlaris sepanjang masa dalam sejarah musik. Menurut laporan Billboard Boxscore, tur band asal Inggris ini telah meraih pendapatan sebesar 945,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 15 triliun sejak dimulai pada Maret 2022.
Pendapatan yang fantastis ini juga dibarengi dengan penjualan tiket yang mencapai 8,8 juta di berbagai negara, menjadikannya sebagai tur rock dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah sejak Billboard Boxscore mulai mencatatkan rekor sekitar 40 tahun yang lalu.
Keberhasilan tur ini tidak hanya menunjukkan popularitas global Coldplay, tetapi juga bagaimana band ini terus memukau penggemar di seluruh dunia dengan penampilan spektakuler dan konsep konser yang inovatif.
“Music of the Spheres” sendiri merupakan tur yang mendukung album studio kesembilan Coldplay yang dirilis pada Oktober 2021. Dalam tur ini, Coldplay tidak hanya membawakan lagu-lagu terbaru dari album tersebut, tetapi juga menggabungkan hits terbesar dari album-album sebelumnya, memberikan pengalaman konser yang tak terlupakan bagi para penggemarnya.
Dengan pencapaian ini, Coldplay semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu band terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah musik modern. Prestasi ini menjadi tolok ukur baru bagi band-band lain di industri musik, mengingat tur “Music of the Spheres” berhasil melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh tur “Farewell Yellow Brick Road” milik Sir Elton John, yang menghasilkan 939 juta dolar AS (Rp 14,7 triliun). Elton John mencapai angka tersebut dengan 328 pertunjukan selama lima tahun, mulai dari 8 September 2018 hingga 8 Juli 2023.
Namun, meskipun sukses besar, Coldplay belum bisa menandingi rekor kolosal Taylor Swift. Pada Desember 2023, Taylor Swift mencatat sejarah sebagai artis pertama yang turnya menghasilkan pendapatan kotor 1 miliar dolar AS (Rp 16 triliun). Majalah Pollstar melaporkan bahwa pertunjukan live Taylor Swift menjual 4,3 juta tiket dengan harga rata-rata 238,95 dolar, menghasilkan rata-rata pendapatan 17,3 juta dolar untuk setiap pertunjukannya.
Salah satu aspek yang paling menonjol dari tur “Music of the Spheres” adalah pendekatannya yang ramah lingkungan. Coldplay berhasil mengurangi emisi CO2e sebesar 59 persen dibandingkan dengan tur stadion mereka sebelumnya pada tahun 2016 dan 2017, melampaui target awal yang mereka tetapkan sebesar 50 persen.
Selain itu, Coldplay juga berkomitmen untuk menanam satu pohon untuk setiap orang yang menghadiri tur ini, sehingga total 7 juta pohon telah ditanam secara global berkat kesuksesan pertunjukan mereka.
Pada 16 Agustus 2024, Coldplay mengumumkan daftar lagu lengkap untuk album studio ke-10 mereka yang akan datang, berjudul Moon Music. Band ini juga merilis cuplikan lagu baru berjudul “We Pray”, yang menampilkan kolaborasi dengan Little Simz, Burna Boy, Elyanna, dan Tini. Lagu ini debut live selama konser mereka di Glastonbury pada bulan Juni 2024.
Tur “Music of the Spheres” benar-benar menetapkan standar baru dalam dunia musik live, baik dari segi pencapaian komersial maupun komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Coldplay telah membuktikan bahwa mereka tidak hanya menjadi salah satu band terbesar dalam sejarah musik, tetapi juga pelopor dalam menciptakan konser yang menginspirasi dan berdampak positif pada dunia.






