
SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pasangan dalam hubungan cinta seringkali mengalami masa-masa ketika keintiman fisik mereka mereda untuk beberapa alasan tertentu. Namun, apakah Anda tahu bahwa ketika pasangan berhenti berhubungan intim dalam waktu yang lama.
Ada beberapa perubahan yang mungkin terjadi pada tubuh, terutama pada organ intim wanita, atau yang sering disebut sebagai “Miss V”? Mari kita eksplorasi beberapa hal yang mungkin terjadi ketika keintiman fisik terlupakan untuk sementara waktu.
1. Orgasme lebih lambat atau tidak tercapai sama sekali
Ketika pasangan berhenti berhubungan intim dalam waktu yang lama, organ intim wanita, yaitu vagina, membutuhkan waktu untuk kembali “beradaptasi.” Ini dapat menyebabkan orgasme menjadi lebih lambat atau bahkan sulit dicapai.
Dr. Shilpa Agarwal, seorang konsultan ginekolog dan obstetri, menjelaskan bahwa aspek psikologis juga memainkan peran penting dalam sekresi hormon. Oleh karena itu, perlu pemanasan yang memadai saat pasangan memutuskan untuk kembali berhubungan intim.
2. Vagina menjadi agak kering
Meskipun vagina adalah organ yang seharusnya tidak kering, produksi pelumas alami hanya terjadi saat seorang wanita merasa bergairah. Ketika periode tanpa aktivitas seksual berlangsung lama, kemampuan vagina untuk menghasilkan pelumas alami dapat menurun. Dr. Agarwal menyarankan penggunaan pelumas untuk menghindari ketidaknyamanan atau bahkan abrasi yang mungkin terjadi selama hubungan seksual.
3. Muncul rasa sakit saat berhubungan intim
Kekeringan vagina dapat menyebabkan rasa sakit selama penetrasi. Selain itu, penurunan frekuensi hubungan seksual dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan otot panggul menjadi lebih tegang, yang pada gilirannya dapat menyebabkan rasa nyeri selama berhubungan intim. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa latihan otot dasar panggul dapat membantu merelaksasikan otot-otot tersebut.
4. Vagina lebih rentan terhadap infeksi
Pasangan yang berhenti berhubungan intim dalam waktu yang lama mungkin mengalami peningkatan risiko infeksi bakteri ketika mereka memutuskan untuk berhubungan seks kembali. Meskipun ini bukan situasi yang umum, risiko tersebut tetap ada.
Dr. Agarwal mengingatkan bahwa ketika aktivitas seksual kembali dimulai, perlindungan dan kebersihan harus diperhatikan dengan lebih cermat.
Meskipun tidak berhubungan seks untuk sementara waktu bisa membawa beberapa manfaat untuk keseimbangan pH vagina, ada kemungkinan bahwa penetrasi bisa menjadi sulit ketika wanita kembali berhubungan intim, terutama karena penurunan kelembaban di daerah vagina. Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan pelumas dapat membantu mencegah terjadinya luka atau ketidaknyamanan selama penetrasi.
Jadi, meskipun periode tanpa aktivitas seksual adalah hal yang wajar dalam kehidupan pasangan, penting untuk memahami bahwa ada perubahan yang mungkin terjadi pada organ intim wanita, seperti vagina.
Penting juga untuk berbicara terbuka dengan pasangan Anda jika Anda berdua memutuskan untuk berhenti berhubungan intim dalam waktu lama. Ini akan membantu Anda merencanakan kembali keintiman fisik dengan perasaan yang nyaman dan memastikan kesehatan dan kesejahteraan Anda selama proses ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com