SUBANG, TINTAHIJAU.com — Dalam Islam, hubungan antara ayah dan anak bukanlah sekadar hubungan biologis, namun merupakan amanah besar yang penuh nilai ibadah, cinta, dan pendidikan menuju akhirat.
Islam memandang ayah sebagai pemimpin keluarga, pendidik utama setelah ibu, serta pemberi nafkah dan pelindung ruhani maupun jasmani anak-anaknya.
1. Doa Sejak Sebelum Anak Lahir
Pentingnya peran ayah dimulai bahkan sebelum sang anak hadir ke dunia. Rasululla SAW menganjurkan agar setiap suami yang hendak menggauli istrinya membaca doa:
“Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkan setan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ini menunjukkan bahwa peran ruhani ayah telah dimulai sejak awal proses kehidupan anak.
2. Ayah, Pelindung dan Pemberi Berkah
Nabi Muhammad SAW mencontohkan untuk men-tahnik dan mendoakan bayi yang baru lahir sebagaimana yang beliau lakukan kepada anak Abu Musa (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menjadi teladan bagi setiap ayah untuk memberikan sentuhan keimanan pertama pada anak.
3. Aqiqah dan Tanggung Jawab Sosial
Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya (HR. Abu Daud), dan ini menjadi tanggung jawab ayah untuk melaksanakan syariat ini sebagai bentuk syukur dan pengakuan atas anugerah Allah.
4. Pendidikan dan Disiplin
Ayah dituntut untuk mendidik anak dengan kesungguhan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Perintahkan anak-anak kalian shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah mereka jika meninggalkannya pada usia sepuluh tahun…”
(HR. Abu Daud dan Ahmad)
Selain itu, surah Luqman menggambarkan bagaimana seorang ayah, Luqman, mengajarkan tauhid, akhlak, ibadah, serta keimanan kepada anaknya (QS. Luqman: 13–19). Ini menjadi pedoman langsung bagi para ayah dalam mendidik spiritualitas anak-anaknya.
5. Cinta dan Kasih Sayang
Nabi Muhammad SAW mencium cucunya Al-Hasan dan Al-Husain. Ketika seorang sahabat berkata tidak pernah mencium anak-anaknya, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ini membantah anggapan keliru bahwa cinta seorang ayah cukup dengan nafkah saja. Justru, kasih sayang emosional sangat ditekankan dalam Islam.
6. Nafkah yang Halal dan Bernilai Shadaqah
Memberi nafkah kepada anak bukan hanya kewajiban, tapi juga shadaqah yang paling besar pahalanya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.:
“Dinar yang paling besar pahalanya adalah yang engkau belanjakan untuk keluargamu.”
(HR. Muslim)
7. Ganjaran di Akhirat
Siapa yang mendidik anak-anak dengan baik akan mendapatkan keutamaan besar. Nabi ﷺ bersabda bahwa orang tua yang mendidik dua anak perempuan hingga dewasa akan bersamanya di surga (HR. Muslim). Ini mencerminkan bahwa pengasuhan anak adalah investasi akhirat.
Islam menempatkan ayah sebagai pelita dalam rumah tangga. Tugasnya tidak ringan, namun mengandung pahala yang luar biasa jika dilakukan dengan ikhlas. Dengan menggabungkan kasih sayang, keteladanan, dan pendidikan agama, seorang ayah dapat menjadi jalan bagi keselamatan anak-anaknya di dunia dan akhirat.
Disarikan dari ceramah dr. Gugyh Susandy SE., M.Si., CBM