SUBANG, TINTAHIJAU.com – Mengajarkan anak menggunakan toilet sendiri adalah salah satu tahap penting dalam tumbuh kembangnya.
Namun, proses ini tidak bisa dipaksakan karena setiap anak memiliki kesiapan yang berbeda.
Banyak orang tua bingung kapan waktu yang tepat untuk memulai, apakah ketika anak sudah berusia tertentu atau saat menunjukkan perilaku tertentu.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua memahami berbagai tanda bahwa anak benar-benar siap memulai toilet training, agar prosesnya berjalan lebih mudah, nyaman, dan tanpa tekanan bagi anak maupun orang tua.
Tanda Fisik:
1. Popok tetap kering 1,5–2 jam atau kering setelah bangun tidur, menunjukkan kontrol kandung kemih mulai baik.
2. BAB teratur dan konsistensinya normal.
3. Mampu berjalan, duduk stabil, dan naik turun celana sendiri (minimal coba menariknya).
Tanda Perilaku:
1. Mulai menunjukkan ketidaknyamanan saat popok basah/kotor (misalnya minta diganti).
2. Penasaran dengan aktivitas di toilet, ingin ikut melihat atau meniru orang tua.
3. Mampu mengikuti instruksi sederhana, seperti “ayo duduk di potty”.
4. Mampu fokus beberapa menit tanpa mudah terdistraksi.
5. Mulai memiliki rutinitas (makan–main–tidur) sehingga pola buang air lebih mudah diprediksi.
Tanda Komunikasi:
1. Bisa memberi tahu bahwa ia ingin pipis atau pup, baik dengan kata-kata (“pipis”, “pup”) atau isyarat.
2. Mengerti kata-kata dasar seperti “pipis”, “pup”, “toilet”, “kotor”.
Tanda Emosional:
1. Ingin melakukan sendiri (mulai mandiri dan suka mencoba hal baru).
2. Tidak menolak keras saat diajak ke potty.
Kapan belum siap?
Jika anak sangat menolak, takut toilet, sedang sakit, baru pindah rumah, atau ada perubahan besar lain, sebaiknya ditunda dahulu.
Memahami tanda kesiapan anak adalah kunci agar toilet training berjalan lancar dan menyenangkan.
Ketika dilakukan pada waktu yang tepat, proses ini dapat menjadi pengalaman positif bagi anak dan orang tua.
Dengan kesabaran serta dukungan yang konsisten, anak akan lebih cepat mandiri dan percaya diri dalam belajar menggunakan toilet.
