Haid berkepanjangan atau menorrhagia dapat mengganggu kualitas hidup. Artikel ini membahas cara menghentikan haid terus menerus secara alami dan medis, penyebabnya, serta kapan perlu mencari pertolongan medis.
Haid berkepanjangan, atau menorrhagia, adalah kondisi ketika perdarahan menstruasi berlangsung lebih dari tujuh hari, atau volume darah yang keluar sangat banyak sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, siklus haid normal berlangsung antara 21 hingga 35 hari, dengan lama perdarahan antara 3 hingga 7 hari. Jika perdarahan melebihi batas tersebut, kondisi ini perlu diperhatikan.
Selain durasi perdarahan yang lebih dari 7 hari, berikut adalah beberapa gejala lain dari haid berkepanjangan:
- Mengganti pembalut atau tampon setiap jam selama beberapa jam berturut-turut.
- Adanya gumpalan darah yang besar saat menstruasi.
- Perdarahan menstruasi yang sangat deras sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Gejala anemia, seperti kelelahan, lemas, dan sesak napas.
*Penyebab Haid Berkepanjangan yang Umum Terjadi*
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan haid berkepanjangan, di antaranya:
- Ketidakseimbangan Hormonal: Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan penebalan dinding rahim (endometrium) yang berlebihan, sehingga menyebabkan perdarahan yang lebih banyak dan lama.
- Polip Rahim: Pertumbuhan non-kanker pada dinding rahim dapat menyebabkan perdarahan abnormal.
- Fibroid Rahim (Mioma): Tumor jinak pada rahim yang dapat menyebabkan perdarahan berat dan berkepanjangan.
- Adenomiosis: Kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh ke dalam otot rahim.
- Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD):Penggunaan AKDR hormonal atau non-hormonal dapat menyebabkan perdarahan yang lebih banyak pada beberapa wanita.
- Gangguan Pembekuan Darah: Kondisi seperti penyakit Von Willebrand dapat mengganggu proses pembekuan darah dan menyebabkan perdarahan berlebihan.
- Kanker Rahim: Meskipun jarang, kanker rahim dapat menyebabkan perdarahan abnormal.
- Penyakit Radang Panggul (PID): Infeksi pada organ reproduksi wanita yang dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur.
Cara Menghentikan Haid Terus Menerus Secara Alami
Beberapa cara alami yang dapat membantu mengurangi perdarahan haid yang berlebihan:
- Kompres Air Hangat: Mengompres perut bagian bawah dengan air hangat dapat membantu meredakan nyeri dan kram perut, serta mengurangi aliran darah.
- Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi:
Perdarahan yang berlebihan dapat menyebabkan anemia. Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, bayam, dan kacang-kacangan dapat membantu menggantikan zat besi yang hilang. - Minum Air Putih yang Cukup:
Dehidrasi dapat memperburuk gejala haid. Pastikan untuk minum air putih yang cukup setiap hari. - Olahraga Ringan:
Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan sirkulasi darah. - Konsumsi Teh Herbal:
Beberapa jenis teh herbal, seperti teh chamomile atau teh jahe, dapat membantu meredakan nyeri dan mengurangi peradangan.
Cara alami di atas dapat membantu mengurangi gejala, tetapi bukan pengganti pengobatan medis.
*Cara Medis Menghentikan Haid Berkepanjangan*
Jika cara alami tidak efektif, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Beberapa pilihan pengobatan medis untuk menghentikan haid berkepanjangan meliputi:
- Obat-obatan Hormonal: Pil KB, IUD hormonal, atau suntikan hormon dapat membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi perdarahan.
- Obat-obatan Non-Hormonal: Obat-obatan seperti asam traneksamat dapat membantu mengurangi perdarahan dengan meningkatkan pembekuan darah.
- Dilatasi dan Kuretase (D&C):
Prosedur ini melibatkan pelebaran leher rahim dan pengangkatan lapisan dinding rahim. - Histeroskopi:
Prosedur ini menggunakan alat khusus untuk melihat ke dalam rahim dan mengangkat polip atau fibroid. - Ablasi Endometrium:
Prosedur ini menghancurkan lapisan dinding rahim untuk mengurangi atau menghentikan perdarahan. - Histerektomi:
Operasi pengangkatan rahim. Pilihan terakhir jika semua metode pengobatan lain tidak berhasil.
sumber: halodoc