SUBANG, TINTAHIJAU.com – Aktor terkenal Hollywood, Bruce Willis, telah menjadi sorotan media setelah diumumkan bahwa dia didiagnosis menderita demensia frontotemporal.
Penyakit ini telah memengaruhi kehidupan aktor berusia 68 tahun ini dan menjadi penyebab utama dalam keputusannya untuk pensiun dari dunia layar lebar pada tanggal 30 Maret 2022. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan demensia frontotemporal?
Demensia frontotemporal (FTD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gangguan otak yang utamanya memengaruhi lobus frontal dan temporal di dalam otak. Kedua bagian ini memiliki peran penting dalam mengatur kepribadian, perilaku, dan kemampuan bahasa seseorang.
Pada kasus FTD, terjadi penyusutan pada bagian lobus frontal, yang menyebabkan munculnya tanda dan gejala yang bervariasi tergantung pada bagian otak mana yang terkena dampaknya. Gejalanya juga dapat berkembang secara berbeda pada tiap individu.
Sebagian orang dengan FTD mengalami perubahan dramatis dalam kepribadian mereka, menjadi lebih impulsif, kehilangan empati, dan kehilangan minat dalam banyak hal. Beberapa bahkan kehilangan kemampuan untuk berbicara dan berkomunikasi dengan benar.
FTD dapat muncul di usia relatif muda, seringkali dimulai antara usia 40 hingga 65 tahun. Sayangnya, kondisi ini dapat berkembang menjadi demensia total.
Gejala FTD cenderung memburuk seiring berjalannya waktu, dan proses ini biasanya berlangsung dalam beberapa tahun. Beberapa gejala yang sering terkait dengan demensia frontotemporal meliputi perubahan perilaku seperti perilaku asosial, kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, perilaku kompulsif, ketidakpedulian terhadap kebersihan diri, dan perubahan dalam pola makan.
Terdapat subtipe-subtipe FTD yang dapat menyebabkan masalah pada kemampuan berbicara atau afasia. Ini berarti pasien mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan benar, seperti yang terjadi pada Bruce Willis.
Beberapa subtipe FTD juga dapat menyebabkan masalah gerakan yang mirip dengan penyakit Parkinson, seperti tremor pada anggota tubuh, kekakuan otot, kejang otot, kesulitan menelan, dan kelemahan otot.
Demensia frontotemporal merupakan kondisi yang kompleks dan menantang, tidak hanya bagi penderitanya, tetapi juga bagi keluarga dan orang-orang terdekat. Upaya untuk memahami dan mengatasi gejala ini adalah suatu keharusan, dan dukungan yang tepat sangat penting untuk membantu penderita menghadapi tantangan yang dihadapi.
Kisah Bruce Willis adalah pengingat penting bahwa demensia frontotemporal adalah penyakit yang dapat memengaruhi siapa pun, bahkan selebritas terkenal sekalipun.
Kebersamaan, pemahaman, dan penelitian yang terus menerus diperlukan untuk mengatasi penyakit ini dan memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampaknya.