SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Setiap tanggal 12 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional, sebuah momentum yang bukan sekadar seremoni tahunan, tapi juga ajakan untuk merenungkan kembali betapa besar peran seorang ayah dalam keluarga dan kehidupan sosial.
Ayah bukan hanya pencari nafkah. Lebih dari itu, ia adalah pelindung, panutan, sekaligus pembentuk karakter bagi anak-anaknya. Melalui sikap, kedisiplinan, dan nilai-nilai yang ditanamkan, ayah berperan besar dalam membentuk pribadi anak yang tangguh dan berintegritas.
Dalam kehidupan rumah tangga, ayah juga menjadi pendamping ibu dalam membangun keharmonisan dan mendidik anak. Kehadirannya melengkapi peran ibu, menciptakan keseimbangan dalam pola asuh dan pembentukan karakter keluarga.
Tak hanya itu, ayah kerap menjadi motivator dan inspirator — sosok yang memberi semangat dan nasihat sederhana, namun bermakna dalam perjalanan anak meraih cita-cita.
Peringatan Hari Ayah menjadi pengingat agar masyarakat tidak melupakan peran ayah yang kerap sunyi. Mereka bekerja keras tanpa banyak kata, namun kasih dan pengorbanannya terasa dalam setiap langkah kehidupan keluarga.
“Hari Ayah adalah saat terbaik untuk mengucapkan terima kasih pada sosok yang mungkin jarang berkata cinta, tapi selalu menunjukkan kasihnya lewat tindakan.”
