Indonesia dan EAEU Capai Kesepakatan Substantif Perjanjian Perdagangan Bebas

Presiden Prabowo bersama Pesiden Putin (SinPo.id/Setpres)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Pemerintah Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) secara resmi mencapai kesepakatan substantif dalam perundingan Indonesia–EAEU Free Trade Agreement (I–EAEU FTA). Kesepakatan ini diumumkan setelah pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, pada 19 Juni 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa perjanjian ini menjadi tonggak penting dalam mempererat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan lima negara anggota EAEU, yaitu Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

“Perundingan telah mencapai kesepakatan substantif di seluruh area negosiasi. Kini proses ratifikasi dan finalisasi teknis akan segera dilaksanakan untuk mempercepat pemberlakuan perjanjian,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).

Peluang Besar untuk Ekspor dan Impor

Airlangga mengungkapkan, perjanjian ini membuka peluang baru bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO), kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao. Di sisi lain, Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan impor komoditas strategis dari EAEU, seperti gandum, fosfat, batu bara, bahan baku pupuk kimia, dan besi setengah jadi.

Dengan total populasi lebih dari 460 juta jiwa antara kedua kawasan, perjanjian ini diyakini akan memperluas akses pasar, memperlancar logistik, dan mendorong arus investasi dua arah.

Strategi Diversifikasi Ekspor

Kesepakatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk mendiversifikasi pasar ekspor ke kawasan non-tradisional. Eurasia dinilai memiliki potensi besar, dengan pertumbuhan rata-rata PDB negara-negara EAEU mencapai 4,4 persen, melampaui rata-rata global.

“Indonesia dapat menjadi pintu gerbang distribusi logistik ke Asia Tenggara, sedangkan EAEU bisa menjadi akses utama komoditas Indonesia ke Eropa Timur dan Asia Tengah,” jelas Airlangga.

Peningkatan Perdagangan dan Investasi

Berdasarkan data perdagangan, total nilai transaksi antara Indonesia dan EAEU pada Januari–Maret 2025 mencapai 1,57 miliar dolar AS, meningkat signifikan sebesar 84,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, realisasi investasi dari negara-negara EAEU ke Indonesia menunjukkan tren positif, dengan nilai investasi sebesar 273,7 juta dolar AS pada 2024, terutama di sektor industri pengolahan, logistik, pertambangan, dan pertanian.

Komitmen untuk Penyelesaian Cepat

Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia, Andrey Slepnev, menyatakan komitmennya untuk segera menyelesaikan aspek teknis yang tersisa dan menandatangani perjanjian pada tahun ini.

“Ini adalah pencapaian besar yang akan mendorong peningkatan hubungan perdagangan modern dan memperkuat konektivitas antar masyarakat kedua pihak,” kata Slepnev.

Airlangga pun menutup dengan apresiasi kepada tim perunding Indonesia dan menekankan pentingnya langkah-langkah lanjutan untuk segera mewujudkan implementasi penuh dari perjanjian ini demi kepentingan bersama.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini