SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kol goreng menjadi makanan favorit banyak orang di Indonesia. Kol atau kubis yang digoreng kerap disajikan sebagai lauk pendamping atau lalapan.
Namun, seiring dengan kenikmatan yang ditawarkan, kita juga perlu memahami bahwa proses penggorengan bisa mengubah karakteristik kandungan nutrisi dan berpotensi menyebabkan risiko kesehatan tertentu.
Dikutip dari Medical News Today, kol kaya akan vitamin C yang memiliki peran vital dalam pembentukan kolagen. Kolagen diperlukan untuk menjaga struktur tulang, otot, kulit, dan pembuluh darah. Vitamin C juga berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kronis yang disebabkan oleh radikal bebas, termasuk kanker. Selain itu, kandungan sulforaphane dalam kol dapat melawan kanker.
Bahaya Kol Goreng bagi Kesehatan
- Hilangnya Kandungan Gizi Proses menggoreng meningkatkan kalori secara signifikan dan menyebabkan kehilangan sebagian besar nutrisi. Vitamin A, D, E, K, dan vitamin C dapat larut dalam minyak, mengakibatkan hilangnya manfaat nutrisi tersebut.
- Risiko Jantung Koroner Penggunaan minyak panas pada proses penggorengan dapat meningkatkan kandungan lemak dan kolesterol jahat dalam kol goreng. Minyak yang sering digunakan berulang kali dapat menyebabkan penyerapan lemak dan kolesterol dalam kol, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan obesitas.
- Potensi Kanker Pada suhu tinggi selama penggorengan, kol berpotensi menghasilkan zat akrilik yang bersifat karsinogenik dan dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Konsumsi tinggi akrilik dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, pankreas, dan kandung kemih.
- Gangguan Pencernaan Konsumsi berlebihan kol goreng dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, maag, dan sembelit. Tingginya kandungan minyak dan serat yang tidak larut dalam air dapat membentuk lapisan di dinding lambung dan usus, menghambat penyerapan nutrisi dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Tips Aman Konsumsi Kol Goreng
Meskipun memiliki dampak buruk, kita masih bisa menikmati kol goreng dengan lebih aman. Berikut beberapa tips:
- Goreng Menggunakan Sedikit Minyak Gunakan sedikit minyak saat menggoreng kol untuk mengurangi penyerapan lemak.
- Perhatikan Suhu dan Durasi Menggoreng Hindari suhu penggorengan yang terlalu tinggi dan durasi yang terlalu lama untuk meminimalkan pembentukan zat akrilik.
- Pilih Minyak Goreng yang Sehat Gunakan minyak goreng tahan panas tinggi seperti minyak kanola atau minyak alpukat.
- Batasi Konsumsi Nikmati kol goreng dalam porsi kecil dan tidak terlalu sering. Seimbangkan dengan konsumsi makanan sehat lainnya.
Meski kol goreng dapat memberikan kenikmatan kuliner, kesadaran akan dampak potensialnya bagi kesehatan dapat membantu kita membuat pilihan yang lebih bijak dalam mengonsumsi makanan ini.





