Mengenal Pola Asuh Strict Parents dan Efeknya Terhadap Anak

Stritch Parents
Ilustrasi gaya Stritch Parents | pexels.com

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Gaya pengasuhan yang ketat atau strict parents adalah model asuh yang menetapkan standar tinggi dan sering kali menuntut anak.

Konsep ini dalam ilmu psikologi mengacu pada pola asuh di mana orang tua memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anak-anaknya, dengan harapan bahwa ini akan membentuk karakter kuat pada anak.

Menurut informasi yang dilansir dari Gramedia, orang tua yang menerapkan gaya asuh ketat cenderung memiliki karakteristik tertentu dalam mendidik anak. Mereka sering memberikan tuntutan tinggi, namun kurang responsif terhadap kebutuhan emosional anak. Kasih sayang yang diberikan mungkin terbatas, dengan aturan yang banyak dan sering kali berlebihan.

Tak jarang, mereka menggunakan hukuman fisik, tidak memberikan pilihan pada anak, kerap memberikan ancaman, membatasi lingkungan sosial anak, mempermalukan anak, dan enggan memberikan penjelasan pada anak mengenai aturan atau larangan yang diterapkan.

Dampak negatif dari gaya asuh yang ketat juga dapat dilihat pada perkembangan anak. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan seperti ini sering kali merasa tertekan, yang bisa berkembang menjadi depresi. Mereka juga cenderung mengalami gangguan perilaku, suka berbohong untuk menghindari hukuman, dan memiliki kecenderungan untuk membully orang lain.

Ketidakseimbangan antara standar tinggi dan kurangnya dukungan emosional dapat mengakibatkan dampak serius seperti kurangnya rasa percaya diri, ketakutan atau rasa malu yang berlebihan di sekitar orang lain, kesulitan dalam situasi sosial, kesulitan mengendalikan diri, ketidakbahagiaan, dan perasaan kesepian.

Meskipun pola asuh strict parents mungkin memiliki intensi baik untuk membentuk anak yang hebat, dampak psikologis yang ditimbulkannya tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan dalam mendidik dan membesarkan anak.

Memberikan tuntutan yang realistis disertai dengan dukungan emosional dan kasih sayang yang cukup dapat membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan positif bagi perkembangan anak.

Sumber: KOMPAS.tv