SUBANG, TINTAHIJAU.com – Durian, buah yang sering dijuluki sebagai raja dari segala buah, menjadi salah satu favorit banyak orang. Meskipun demikian, durian kerap dianggap tidak sehat karena kandungan zat tertentu. Namun, sebenarnya anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Menurut laman Netmeds, durian adalah sumber nutrisi yang sangat tinggi dibandingkan dengan jenis buah lainnya. Buah ini mengandung serat, karbohidrat, vitamin, dan antioksidan dari zat aktif dalam warna putih dan kuning durian.
Dalam daging buah durian, terdapat antioksidan alami yang membantu menangkal radikal bebas. Tak hanya itu, durian juga menyajikan berbagai vitamin seperti vitamin A, vitamin C, dan vitamin B kompleks yang bermanfaat bagi kesehatan. Adanya mineral seperti potasium, zat besi, kalsium, magnesium, dan fosfor dalam durian semakin memperkaya khasiat buah ini untuk kesehatan.
Meski memiliki kandungan gizi yang tinggi, konsumsi durian yang terlalu matang perlu diwaspadai. Durian matang mengandung karbohidrat yang dapat terfermentasi menjadi alkohol, yang dapat membahayakan kesehatan.
Lalu, berapa batas aman konsumsi durian agar tidak berlebihan? Menurut laman Verywell Fit, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 35 gram dalam satu kali makan atau per sehari. Takarannya setara dengan dua hingga tiga biji durian, bukan dua buah durian utuh.
Penting juga untuk memilih durian yang tidak terlalu matang. Semakin matang durian, rasanya akan semakin manis, legit, dan nikmat. Namun, semakin matang buah durian, kandungan tepung dan gula dalamnya juga semakin tinggi.
Sebaiknya pilih durian yang masih agak mengkal atau belum terlalu matang untuk menghindari asupan gula berlebihan. Hindari pula mengonsumsi durian dan minuman beralkohol secara bersamaan, karena kombinasi ini dapat memicu peningkatan zat aldehida dalam tubuh, yang dapat menimbulkan gejala seperti kemerahan pada wajah, mati rasa di sebagian tubuh, pusing, hingga muntah.
Dengan memahami batas konsumsi dan memilih durian yang tepat, Anda dapat tetap menikmati kelezatan “raja buah” ini tanpa mengorbankan kesehatan.
