SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kehadiran buah hati dalam kehidupan pasangan suami istri (pasutri) baru seringkali menjadi dambaan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak pasutri muda yang aktif berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kelancaran proses kehamilan mereka.
Merencanakan kehamilan bukanlah hal yang sepele. Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan, terutama kesehatan fisik dari kedua pasangan. Beberapa penyakit dan kondisi tertentu perlu diwaspadai agar proses kehamilan dapat berlangsung dengan sehat dan aman.
1. Anemia
Anemia, sebuah kondisi di mana kadar hemoglobin dalam darah rendah, dapat memiliki dampak serius pada kehamilan. Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan janin, meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, dan meningkatkan risiko stunting. Bagi mereka yang menderita anemia, disarankan untuk mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) sebelum hamil dan menjaga pola makan dengan makanan bergizi seimbang.
2. Diabetes Melitus
Diabetes melitus, yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, dapat memberikan dampak negatif pada kehamilan. Wanita dengan diabetes melitus berisiko melahirkan bayi dengan berat badan di atas normal, komplikasi persalinan, prematur, dan bahkan meningkatkan risiko kematian bagi ibu dan bayi. Penderita diabetes disarankan untuk menjaga kadar gula darah dan berkonsultasi dengan dokter untuk manajemen kesehatan yang tepat.
3. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko preeklamsia, eklamsia, serta kematian ibu dan janin. Bagi mereka yang merencanakan kehamilan, penting untuk mematuhi tips PATUH: Periksa kesehatan secara rutin, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat, Tetap diet dengan gizi seimbang, Upayakan aktivitas fisik dengan aman, dan Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik.
4. Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi dapat menyebabkan kurang energi kronik (KEK), yang dapat meningkatkan risiko pendarahan saat melahirkan, keguguran, BBLR, dan stunting. Wanita hamil disarankan untuk menerapkan pola makan seimbang dan berkonsultasi dengan fasilitas kesehatan untuk mencegah kekurangan gizi.
5. Obesitas
Obesitas dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan, termasuk kelainan janin, preeklampsia, diabetes, dan keguguran. Penderita obesitas yang merencanakan kehamilan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan penurunan berat badan yang sesuai.
6. Sifilis
Sifilis, infeksi menular seksual, dapat berisiko tinggi pada kehamilan dengan potensi keguguran, BBLR, dan kecacatan pada bayi. Penderita sifilis harus rutin berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pengobatan yang teratur.
7. TORCH
Infeksi TORCH dapat menyebabkan infertilitas dan risiko kecacatan pada janin. Pencegahan melibatkan tes kesehatan, vaksinasi MMR sebelum kehamilan, dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
Merencanakan kehamilan adalah langkah besar. Tes kesehatan dan konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk memastikan kesehatan fisik yang optimal. Selain itu, praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat membantu melindungi diri dari ancaman penyakit yang dapat mengganggu proses kehamilan.
Semoga dengan perhatian khusus pada kesehatan fisik, pasutri dapat menikmati kehamilan yang sehat dan bahagia.