Keluarga

Supaya Komunikasi Terasa Nyaman dan Terbuka, Berikut Beberapa Cara Agar Anak Mau Bercerita

×

Supaya Komunikasi Terasa Nyaman dan Terbuka, Berikut Beberapa Cara Agar Anak Mau Bercerita

Sebarkan artikel ini

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Komunikasi antara orang tua dan anak merupakan fondasi penting dalam membangun hubungan yang hangat dan penuh kepercayaan.

Namun, tidak sedikit orang tua yang merasa kesulitan ketika anak enggan terbuka atau jarang bercerita tentang kesehariannya.

Padahal, melalui cerita, orang tua dapat memahami perasaan, pengalaman, dan dunia anak dengan lebih baik.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara menciptakan suasana yang membuat anak merasa nyaman dan mau berbagi cerita tanpa rasa takut atau canggung.

Berikut beberapa cara agar anak mau bercerita dan merasa nyaman dan terbuka!

1. Ciptakan suasana yang aman dan nyaman

Anak lebih mudah bercerita jika merasa tidak akan dihakimi atau dimarahi.

Misalnya: jangan langsung menegur saat anak bercerita hal yang kurang baik, tapi dengarkan dulu dengan empati.

2. Jadilah pendengar yang aktif

Tunjukkan bahwa Anda sungguh-sungguh mendengarkan:

Tatap mata anak dengan lembut, anggukkan kepala, beri tanggapan ringan seperti “Oh begitu?”, “Terus gimana?”

Hal ini membuat anak merasa dihargai dan didengar.

3. Hindari interogasi

Jangan terlalu banyak bertanya bertubi-tubi. Gantilah dengan pertanyaan terbuka seperti:

“Tadi di sekolah ada hal seru nggak?”
“Apa yang paling kamu suka hari ini?”

Pertanyaan seperti ini lebih mudah dijawab dan tidak terasa seperti pemeriksaan.

4. Pilih waktu yang tepat

Anak biasanya mau bercerita saat santai, misalnya sebelum tidur, saat makan bersama, dalam perjalanan (mobil, motor, jalan kaki).

Gunakan momen-momen kecil itu untuk berbincang tanpa tekanan.

5. Beri contoh dengan bercerita lebih dulu

Orang tua juga bisa memulai dengan bercerita tentang hari sendiri.
Misalnya: “Tadi Ayah sempat ketemu teman lama di kantor, seru banget ngobrolnya.”

Anak akan belajar bahwa berbagi cerita adalah hal yang biasa dan menyenangkan.

6. Hargai setiap cerita

Sekecil apa pun ceritanya, respon dengan antusias:

“Wah, hebat banget kamu bisa nyelesain itu!”
“Pasti kamu bangga ya bisa bantu temanmu.”

Pujian dan apresiasi membuat anak ingin bercerita lagi.

7. Jaga rahasia dan kepercayaan

Jika anak bercerita hal pribadi, jangan langsung disebarkan ke orang lain (termasuk keluarga besar).
Kepercayaan yang dijaga membuat anak merasa aman untuk terbuka di kemudian hari.

Membangun kebiasaan anak untuk terbuka dan mau bercerita membutuhkan waktu, kesabaran, serta pendekatan yang hangat dari orang tua.

Dengan menciptakan suasana yang aman, menjadi pendengar yang baik, dan menunjukkan perhatian tulus, anak akan merasa lebih nyaman untuk berbagi.

Saat komunikasi terjalin dengan baik, hubungan antara orang tua dan anak pun akan semakin erat dan penuh kepercayaan.