SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kemunculan jerawat pada kulit seringkali menjadi masalah yang mengganggu dan memengaruhi rasa percaya diri. Banyak orang cenderung mencoba memecahkan jerawat tanpa bantuan dokter, namun tindakan ini sebenarnya membawa risiko tertentu.
Terlepas dari keinginan untuk menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan penampilan, penting untuk memahami risiko kesehatan yang terkait dengan memencet jerawat.
Peradangan pada jerawat dapat menjadi pemicu utama masalah jika tindakan memencet dilakukan secara serampangan. Selain meningkatkan risiko pembentukan noda hitam yang sulit hilang, memencet jerawat juga dapat memperparah peradangan dan, pada kasus ekstrem, mengancam keselamatan.
Satu risiko yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan kematian, meskipun sangat jarang terjadi. Risiko ini dapat muncul jika jerawat yang dipencet terletak di daerah yang disebut Triangle of Death atau segitiga kematian. Daerah ini, yang membentuk segitiga antara ujung hidung dan kedua ujung bibir, memiliki koneksi langsung dengan selaput otak.
Menurut dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa, SpKK dari RS Sanglah Denpasar, sebaiknya menghindari tindakan memencet dan memilih penggunaan obat-obatan karena daerah tersebut memiliki hubungan langsung dengan selaput otak. Infeksi pada area tersebut dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke pusat sistem saraf, yang dapat membahayakan kesehatan secara keseluruhan.
Dokter kulit, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari D&I Skin Centre Denpasar, juga menegaskan bahwa risiko kuman masuk ke otak karena pembuluh darah yang langsung menyambung sampai otak dapat terjadi jika memencet jerawat dengan tangan yang tidak bersih. Meskipun kasus ini jarang, potensi risiko kesehatan yang serius tetap ada.
Tidak hanya kematian yang menjadi risiko, tetapi tindakan memencet jerawat juga dapat meninggalkan bekas luka dalam bentuk bopeng-bopeng di wajah. Hal ini terutama terjadi jika jerawat yang dipencet sudah dalam kondisi bernanah atau memiliki benjolan putih, yang sebaiknya dihindari untuk diatasi secara mandiri.
Dalam kesimpulannya, penting bagi individu untuk menyadari risiko kesehatan yang terkait dengan tindakan memencet jerawat. Sebagai gantinya, konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari potensi risiko serius yang dapat merugikan kesehatan kulit dan keselamatan secara keseluruhan.