Bergugurannya Media Cetak, Tantangan di Era Digital

Kin Sanubary, kolektor media lawas asal Subang | Foto: Dok. Pribadi

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Media cetak seperti koran, majalah, dan tabloid telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat.

Mereka telah menjadi sumber utama informasi, hiburan, dan pengetahuan selama puluhan tahun. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan sebuah perubahan dramatis dalam konsumsi berita dan informasi.

Pada masa lalu, media cetak, seperti koran, majalah, dan tabloid, adalah sumber yang sangat dipercaya oleh masyarakat karena kemampuannya untuk memberikan berita dan informasi aktual dan faktual.

Baca Juga:  Dapatkah Kita Hidup Tanpa Layanan Google?

Namun, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mengubah lanskap media secara fundamental. Media berbasis internet terus bermunculan, dan digitalisasi informasi dan komunikasi telah mengubah dunia secara revolusioner. Dalam konteks ini, batas ruang, jarak, dan waktu telah menjadi relatif sederhana, dan dunia menjadi semakin terhubung.

Dampak dari revolusi digital ini juga sangat berpengaruh terhadap industri media, khususnya media cetak. Maraknya media digital dan sosial media telah mengakibatkan pergeseran perilaku konsumen. Semakin banyak orang yang beralih untuk mengkonsumsi berita dan informasi secara daring dari media online. Hal ini telah menyebabkan penurunan permintaan terhadap media cetak, yang akhirnya mengakibatkan penurunan sirkulasi dan pendapatan iklan.

Baca Juga:  Mengenal Sosok Sambas Mangundikarta Penyiar RRI dan TVRI Legendaris Asal Subang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com