Muhasabah Akhir Tahun, Empat Perkara Yang Harus Dijaga

Waktu ibarat air yang mengalir, sifatnya tenang tidak ada suara. Ia berjalan menembus batas dan celah, bahkan ia meresap pada setiap permukaan. Dibendung ia akan mengumpul, ditahan ia akan menekan dan menjadi gelombang yang dapat menjebol semua yang menghalanginya. Begitulah waktu, ia akan terus berjalan tanpa kompromi dan tidak ada seorangpun yang bisa menahan atau menundanya walau sedetikpun. Maka sangatlah merugi orang-orang yang diberi nikmat waktu tapi ia sia-siakan.

Saat ini kita tinggal menghitung hari tentang akhir tahun. Banyak diantara kita yang berbicara tentang persiapan merayakan pergantian tahun atau malam tahun baru. Tapi tidak banyak orang diakhir tahun ini melakukan evaluasi diri tentang waktunya. Diberikannya waktu (hidup) oleh Allah adalah nikmat dan anugrah besar yang harus disyukuri. Karena bagi orang yang pandai bersyukur Allah janjikan nikmatnya akan dilipatgandakan.

Pelipatgandaan nikmat waktu yang Allah berikan adalah dijadikannya umur kita bermanfaat dan kita dijadikan sehat. Dengan sehat kita dapat bekerja, beribadah dan beraktifitas menambah produktifitas hidup dan amal. Namun sebaliknya, jika kita lalai dengan nikmat waktu yang telah Allah berikan bahkan jauh dari ketaatan maka berhati-hatilah karena azab Allah sangatlah keras.

Kecintaan Allah terhadap kita orang-orang yang beriman sangat besar sekali. Allah tidak ingin kita celaka apalagi mengazabnya karena salah urus masalah waktu. Sehingga Allah ingatkan kita didalam Al Quran surat al Hasyr (59) ayat 18 dengan seruan kasih sayangnya Allah ingatkan kita, “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan persiapkanlah atas diri kalian untuk hari esok (yang akan datang)…” Ayat ini mengajarkan kita pada perspektif kehidupan yang visioner. Bahwa kehidupan kita kedepan harus dipersiapkan dan direncanakan sebaik mungkin.

Hari esok setidaknya memiliki lima persfektif makna; esok bermakna al Yaum atau hitungan hari, al Usbu’ hitungan minggu/pekan, as Syahr hitungan bulan atau mungkin juga hitungannya adalah as Sanah yaitu hitungan tahun. Yang pasti hari esok itu adalah hari dimana kita akan kembali kepada waktu yang abadi dalam kehidupan kita yang sebenarnya di akhirat (al Maut/Qiyamah). Maka hari esok adalah hari kematian dimana kita akan dibangkitkan kembali oleh Allah dan Allah akan memintai pertanggungjawaban tentang waktu kita. Maka dalam perspektif ini Khalifah Umar Bin Khatab mengatakan, “Haasibu Qobla An Tuhaasabu” (hisablah dirimu sebelum Allah nanti pada hari kiamat menghisabmu). Oleh karenanya, momentum akhir tahun seyognyanya harus kita jadikan sebagai ajang untuk bermuhasabah.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini