
SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pada tanggal 11 September 2023, Radio Republik Indonesia (RRI) merayakan usianya yang ke-78. Momentum peringatan ulang tahun ini membawa kita kembali ke kenangan masa lalu yang masih terasa hidup dalam ingatan, dan juga mengundang kita untuk merenung tentang peran penting yang dimainkan oleh radio dalam sejarah Indonesia.
Bagi banyak pendengar radio, terutama mereka yang tinggal di daerah, siaran RRI adalah teman setia yang selalu siap untuk disimak dan dinikmati. Pada masa lalu, RRI memiliki daya tarik yang begitu kuat sehingga mampu menyatukan ribuan pendengar, baik di kota maupun di desa-desa terpencil.
Salah satu momen bersejarah di era tahun 80-an adalah kehadiran acara “Baskara Saba Desa.” Acara radio ini dipandu oleh penyiar legendaris, Drs. H.R. Baskara, yang juga menjabat sebagai Kepala Stasiun RRI Bandung. “Baskara Saba Desa” bukan hanya sebuah acara, tetapi juga menjadi bagian dari hidup pendengarnya. Suara Baskara, yang merdu dan penuh humor, menjadi pengiring pagi yang sempurna sebelum berangkat kerja atau pergi ke sekolah.
Salah satu keunggulan utama siaran radio adalah kemampuannya untuk memberikan ruang interaksi kepada pendengarnya. Radio bukan hanya sekadar media penyampaian informasi, tetapi juga wadah untuk menyampaikan aspirasi, tanggapan, dan usulan dari para pendengar. RRI melakukannya dengan sempurna melalui berbagai program, termasuk acara pilihan pendengar (pilpen) yang memungkinkan audiens untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan isi siaran.

Selama 78 tahun perjalanannya, RRI telah menjadi sumber informasi yang tepercaya bagi masyarakat Indonesia. Dalam era digital ini, RRI terus berinovasi untuk tetap relevan dan mendekati pendengarnya dengan meluncurkan berbagai platform multiplatform. Tema peringatan Hari Radio tahun 2023, “78 tahun RRI Transformasi Multiplatform Untuk Indonesia Maju,” mencerminkan komitmen RRI untuk terus menghadirkan layanan berkualitas dan mendukung perkembangan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
RRI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa ini. Dalam perjalanannya, ia telah menjadi sumber hiburan, informasi, dan interaksi yang sangat berharga. Sementara teknologi terus berkembang, radio tetap menjadi medium yang relevan dan kuat untuk mencapai berbagai lapisan masyarakat. Dirgahayu RRI, sekali di udara, tetap di udara. Semoga RRI terus bersinar dan melayani Indonesia dengan semangat yang sama selama puluhan tahun yang akan datang.
oleh Kin Sanubary, kolektor, pendiri dan pengelola Rumah Media Lawas, aktivis komunitas penggemar siaran radio dalam dan luar negeri, bermukim di Tanjungwangi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com