Tubuh manusia merupakan harta yang sangat berharga bagi manusia itu sendiri. Dengan tubuh ini kita bisa menjalani hidup untuk berbagai keperluan baik dunia maupun akhirat.
Tubuh manusia sangat luar biasa. Tubuh itu sendiri sesungguhnya sangatlah kompleks tidak saja sebatas tubuh fisik (raga) melainkan non fisik ( batin) seperti pikiran perasaan.
Sebagai manusia yang bodoh tentulah saya tidak dapat menghitung seluruh kenikmatan dan keluarbiasaan yang diberikan Tuhan melalui tubuh ini. Apalagi selama ini kita lebih banyak berkutat di tataran tubuh fisik saja. Padahal tubuh fisik hanyalah cangkang yang suatu saat akan kita buang. Terkubur tanah terurai mikroorganisme dan kemudian menghilang, menyatu kembali menjadi tanah.
Kita jarang memperhatikan tubuh batin kita. Padahal di dalam diri batin kita, itulah empunya diri kita. Diri sejati kita yang sesungguhnya.
Kita akan lah sulit untuk menghitung karunia dalam batin kita, jika kita sendiri belum mengenal siapa sesungguhnya kita. Kita akan tahu segala potensi yang Tuhan berikan jika kita sudah mengenal dirinya sendiri seperti diungkapkan dalam sebuah hadits, “Barangsiapa yang mengenal dirinya maka mengenal Tuhannya.”
Kita akan menyaksikan, merasakan dan mengalaminya meski itu membutuhkan waktu yang cukup panjang dan bertahap.
Ini adalah sedikit catatanku hal hal yang patut kita syukuri kita terlahir menjadi manusia. Semoga akan menjadi pengingat dan menambah rasa syukur dan syukur dengan apa apa yang telah diberikanNya. Dan semoga kita menjadi manusia yang dicintai dan mencintai Tuhannya, Allah SWT :
Manusia adalah percikan cahaya Ilahi. Manusia adalah makhluk cahaya. Di dalam diri manusia ada cahaya matahari. Di dalam diri manusia ada keindahan yang tak terbayangkan.
Manusia adalah alam semesta dalam ukuran yang jauh lebih kecil. Dia adalah pusat alam semesta
Manusia memiliki derajat penciptaan paling tinggi dibandingkan dengan penciptaan makhluk lainnya.
Manusia memiliki potensi untuk mengekspresikan sifat-sifat hewani, iblis, dan malaikat.
Manusia sudah dilengkapi berbagai perangkat untuk memenuhi berbagai keperluan. “ Semuanya ada padamu”
Tubuh manusia adalah kendaraan untuk bisa berjumpa dengan Tuhannya.
Manusia ibarat kotak radio yang bisa menangkap siaran Tuhan. Namun tentu saja baru bisa menangkap siaran itu jika diri kita telah sefrekuensi denganNya.
(Tentunya masih banyak yang lainnya. Silahkan tambahkan kenikmatan dan rasa syukur mu menjadi manusia).
Lilis Lishatini, penulis adalah Mantan Jurnalis tinggal di Dawuan Subang