Literasi

OPINI: Tantangan Ekonomi Inklusif di Era TikTok Shop

×

OPINI: Tantangan Ekonomi Inklusif di Era TikTok Shop

Sebarkan artikel ini

Pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi digital dan perlindungan terhadap UMKM tidak dapat dianggap remeh. Di satu sisi, perkembangan teknologi digital memberikan peluang bagi UMKM untuk meningkatkan visibilitas, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai pasar yang lebih luas melalui platform-platform seperti TikTok. Namun, di sisi lain, maraknya TikTok Shop yang menawarkan produk dengan harga yang sangat rendah telah menciptakan ketidaksetaraan dalam persaingan usaha. UMKM lokal Indonesia merasakan dampak negatifnya karena tidak mampu bersaing dengan harga yang sangat kompetitif ini.

Keberadaan TikTok Shop juga menimbulkan keraguan terhadap kualitas produk dan layanan. Sementara beberapa produk mungkin terlihat menarik dengan harga yang murah, kualitasnya sering kali menjadi pertanyaan besar. Hal ini dapat merusak citra UMKM yang secara tradisional dikenal dengan produk berkualitas dan keterlibatan lokal. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang bijaksana untuk menjaga reputasi UMKM dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk lokal.

Langkah-langkah yang akan diambil pemerintah perlu mempertimbangkan tidak hanya dampak terhadap UMKM, tetapi juga stabilitas pasar secara keseluruhan. Kebijakan yang terlalu drastis dapat mengganggu ekosistem bisnis secara luas, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, tindakan yang diambil haruslah seimbang dan harus mempertimbangkan perspektif jangka panjang.

Visi Jokowi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif adalah pedoman yang sangat relevan dalam situasi ini. Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mampu merangsang pertumbuhan ekonomi, sambil memastikan bahwa UMKM tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Dalam hal ini, kesetaraan akses dan peluang bisnis menjadi kunci, sehingga UMKM dapat berkembang dan berkontribusi secara signifikan pada ekonomi tanah air.

Dengan demikian, menjaga keseimbangan antara teknologi digital, perlindungan UMKM, dan stabilitas pasar adalah tugas yang kompleks dan mendesak bagi pemerintah Indonesia. Keputusan yang bijaksana dan berorientasi pada visi pembangunan ekonomi yang inklusif akan menjadi landasan yang kuat dalam mengatasi tantangan ini dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Andhika Wahyudiono
Penulis adalah Dosen UNTAG Banyuwangi