Begitu juga penegakan hukum yang tegas adalah langkah esensial untuk memulihkan kepercayaan publik.
Keberanian untuk menindak pelanggaran etika oleh pejabat tinggi adalah langkah positif yang akan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi dan pelayanan publik.
Partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan evaluasi perilaku para pejabat juga menjadi penentu penting. Dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, masyarakat dapat memberikan tekanan positif kepada pejabat untuk berperilaku etis. Masyarakat yang sadar akan etika kebangsaan menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai moralitas.
Dengan menjelajahi etika kebangsaan lewat lensa pemikiran Al-Farabi, kita menemukan panggilan untuk mempertahankan kebijaksanaan dan kebenaran sebagai fondasi moralitas. Dalam dunia yang terus berubah, pertanyaan mengenai sejauh mana kita memahami dan menerapkan nilai-nilai etika kebangsaan menjadi krusial.
Dalam menghadapi tantangan kompleks kebijakan dan perubahan sosial, kita dituntut untuk melihat jauh ke depan, mempertimbangkan dampak jangka panjang, dan menjunjung tinggi kebenaran dalam setiap kebijakan yang diambil. Etika kebangsaan bukanlah sekadar ideologi kosong, melainkan fondasi yang menopang kemajuan dan kelangsungan bangsa.
Seiring kita melangkah, marilah kita bersama-sama merajut kembali benang etika kebangsaan yang telah koyak. Dengan kebijaksanaan sebagai pemandu dan kebenaran sebagai tujuan, kita dapat membangun masyarakat yang etis, berkeadilan, dan bertahan dalam ujian zaman.
Budi Setiawan,
Penulis adalah mantan jurnalis dan kini menjadi penulis lepas untuk beberapa kolom media online