PURWAKARTA, TINTAHIJAU.com — Sebanyak 28 orang korban luka akibat kecelakaan tunggal bus peziarah di Tol Cipularang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta. Dari total korban, enam orang di antaranya mengalami patah tulang akibat kerasnya benturan saat bus terguling di kilometer 70.600 wilayah Babakancikao, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (30/6) dini hari.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 01.30 WIB saat bus PO Safana dengan nomor polisi D-7594-AT tengah membawa rombongan peziarah dari Jamaah Masjid Bani Husein, Bandung, menuju Masjid Agung di Banten. Dalam perjalanan, sopir bus diduga kehilangan kendali ketika mencoba menghindari dump truk yang berada di bahu jalan sebelah kiri.
“Dump truk berada di bahu kiri, bus hendak mendahului, sopir kaget dan banting stir. Akhirnya menabrak pembatas jalan, lalu bus berputar hingga terguling,” ungkap Kepala Induk PJR Tol Cipularang, Kompol Joko Prihantono, di lokasi kejadian.
Salah satu korban luka, Ahmad Ramdani (20), menceritakan suasana mencekam sesaat setelah kecelakaan terjadi. Ia yang saat itu duduk di bangku tengah terbangun karena mendengar teriakan penumpang lain. “Awalnya semua tidur. Saya kebangun karena ada yang teriak-teriak. Ternyata bus sudah terbalik,” tuturnya di IGD RS Abdul Radjak.
Ahmad menambahkan, rombongan mereka seharusnya berangkat dari Bandung pada pukul 22.00 WIB, namun karena keterlambatan bus, perjalanan baru dimulai dua jam kemudian. “Rencananya ziarah ke Banten pulang-pergi, pagi sampai, sore sudah balik ke Bandung,” katanya.
Menurut Ahmad, kondisi di dalam bus setelah kecelakaan sangat panik dan penuh kepanikan. Para penumpang berusaha menyelamatkan diri di tengah kegelapan dan suasana malam yang menegangkan. “Alhamdulillah selamat, cuma badan sakit semua karena terbentur,” pungkasnya.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap penyebab pasti kecelakaan. Sementara itu, seluruh korban luka terus mendapatkan penanganan medis, dengan beberapa korban dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan terkait patah tulang dan trauma fisik.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan di jalur Tol Cipularang yang dikenal rawan, khususnya pada malam hari. Aparat mengimbau pengemudi untuk lebih waspada, terutama saat melintasi area menurun dan berkabut di sepanjang ruas tol tersebut.
Sumber: detikcom