5 Gejala Umum Polusi Udara yang Perlu Anda Ketahui

Langit Jakarta (Foto: Getty Images/iStockphoto/CreativaImages)

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kualitas udara yang buruk akibat polusi udara bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan manusia. Terpapar polusi udara dalam jangka panjang dapat menyebabkan sejumlah gejala penyakit yang mengganggu keseharian. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima gejala umum yang sering kali muncul akibat polusi udara.

1. Iritasi Mata, Hidung, dan Tenggorokan

Debu, kontaminan mikroba seperti spora jamur atau bakteri di udara, asap tembakau, pestisida, disinfektan, dan parfum adalah beberapa polutan udara yang dapat mengiritasi sistem pernapasan dan mata jika terpapar. Sistem kekebalan tubuh kita merespons alergen ini dengan mengaktifkan selaput lendir di hidung dan tenggorokan, yang dapat menyebabkan gejala seperti batuk, bersin, dan hidung berair. Bahkan mata juga bisa terkena dampak, mengalami iritasi, gatal, dan mata berair sebagai respons dari sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga:  AWAS KETAGIHAN! Santap Nasi Liwet di Saung Ambu Situ Saeur Sukamelang Subang

2. Gangguan Pernapasan

Polusi udara juga dapat menjadi pemicu penyakit pernapasan seperti asma. Gejala asma sering kali menjadi lebih buruk di daerah dengan kualitas udara yang buruk. Kontaminan seperti asap, serbuk sari, dan debu dapat memicu serangan asma yang dapat berakibat fatal, terutama pada anak-anak. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk merencanakan pengobatan yang tepat dan mengurangi paparan pemicu asma.

3. Pusing

Karbon monoksida (CO) adalah salah satu polutan udara yang berbahaya. Gas beracun ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin, diesel, batu bara, dan kayu. Sumber polusi udara yang mengandung karbon monoksida biasanya berasal dari kendaraan bermotor, industri, pembakaran domestik, dan pembangkit listrik. Paparan jangka pendek dari karbon monoksida dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, pusing, dan bahkan keracunan fatal dalam kasus paparan yang sangat tinggi.

Baca Juga:  bank bjb Manjakan Pengguna DIGI dan DigiCash di Now Playing Festival Cirebon 2023

4. Sakit Kepala

Polusi udara juga dapat menyebabkan sakit kepala, terutama pada orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap kualitas udara. Gejala ini biasanya merupakan gabungan dari iritasi saluran pernapasan, kurangnya asupan oksigen, dan paparan toksin atau zat kimia berbahaya. Untuk mengatasi sakit kepala, sebaiknya berpindah ke area dengan udara yang lebih bersih.

5. Kelelahan

Kelelahan juga bisa menjadi gejala lain akibat kualitas udara yang buruk. Terutama pada penderita asma, kelelahan bisa disebabkan oleh tekanan psikologis dalam mencoba mengendalikan gejala dan menghindari serangan. Jadi, kondisi pernapasan yang buruk dapat memengaruhi kualitas hidup dan energi seseorang.

Baca Juga:  Jembatan Penghubung Karawang-Purwakarta Akan Dibongkar, Warga Curhat ke Dedi Mulyadi

Penting untuk diingat bahwa polusi udara bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan publik. Upaya untuk mengurangi polusi udara, seperti menggunakan transportasi ramah lingkungan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan mendukung kebijakan perlindungan lingkungan, adalah langkah-lang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com