JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Pergerakan masyarakat selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) tercatat cukup tinggi. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat sebanyak 64 persen warga telah meninggalkan Kota Jakarta menuju berbagai daerah tujuan utama, seperti wilayah di Pulau Jawa melalui Tol Trans-Jawa, menyeberang ke Sumatera, hingga kawasan Bandung.
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, secara umum rangkaian arus lalu lintas selama periode Nataru masih berlangsung terkendali. Hal tersebut disampaikannya saat meninjau kesiapan layanan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (29/12/2025).
“Rangkaian Nataru sampai saat ini cukup terkendali. Peningkatan arus di jalan tol juga terkendali, dan sudah 64 persen masyarakat yang meninggalkan Jakarta, baik ke Trans-Jawa, Sumatera, maupun Bandung,” ujar Agus.
Menurut dia, pengamanan selama libur Nataru difokuskan pada empat klaster utama yang menjadi titik krusial pergerakan masyarakat. Klaster pertama meliputi jalan tol, jalan nasional, dan jalan arteri yang menjadi jalur utama keluar-masuk kendaraan. Klaster kedua mencakup simpul transportasi, seperti pelabuhan dan penyeberangan, bandara, stasiun, serta terminal.
Agus memastikan operasional di pelabuhan dan penyeberangan berjalan lancar. “Untuk pelabuhan dan penyeberangan yang hari ini kami kunjungi, alhamdulillah berjalan dengan lancar,” katanya.
Klaster ketiga adalah tempat-tempat ibadah. Ia menyebutkan, rangkaian pengamanan perayaan Natal telah dilalui dengan kondisi aman dan terkendali. Sementara klaster keempat adalah kawasan wisata yang mulai menjadi pusat konsentrasi pergerakan masyarakat setelah Natal hingga menjelang malam pergantian tahun.
“Pasca-Natal, fokus pengamanan bergeser ke tempat-tempat wisata dan persiapan perayaan Tahun Baru,” ujarnya.
Agus menambahkan, jajaran Kepolisian bersama seluruh pemangku kepentingan akan terus bersiaga di lapangan guna memastikan kelancaran lalu lintas pada malam Tahun Baru sekaligus mengantisipasi arus balik liburan. Pengamanan dilakukan secara menyeluruh, termasuk bagi masyarakat yang melakukan perjalanan wisata.
“Negara harus hadir untuk menjamin keamanan, ketertiban masyarakat, serta keselamatan dan kelancaran lalu lintas selama Nataru,” tandasnya.





