SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat Jeju Air penerbangan 7C2216 dari Bangkok pada Minggu pagi (29/12/2024) menjadi salah satu peristiwa penerbangan terburuk dalam sejarah Korea Selatan. Berikut adalah tujuh fakta yang terungkap dari insiden tersebut:
1. Masalah pada Roda Pendarat
Pesawat Boeing 737-800 mengalami kendala pada roda pendarat saat mendekati Bandara Internasional Muan. Pilot berusaha melakukan manuver “go-around” untuk menghindari pendaratan langsung dan mencoba kembali. Namun, upaya tersebut gagal dan berujung pada pendaratan darurat “belly landing” yang berakhir tragis.
2. Tabrakan dan Kebakaran Hebat
Pesawat gagal memperlambat laju dan menabrak tembok perimeter beton di ujung landasan pacu. Tabrakan tersebut menyebabkan badan pesawat terbelah, dan kebakaran hebat melalap sebagian besar fuselage.
3. 120 Korban Jiwa, 59 Masih Hilang
Tim penyelamat menemukan 120 jenazah di lokasi kejadian. Korban yang teridentifikasi terdiri dari 54 pria, 57 wanita, dan sembilan jenazah yang belum diketahui identitasnya. Sebanyak 59 orang masih hilang dan peluang menemukan mereka dalam keadaan hidup sangat kecil.
4. Dua Orang Selamat
Dari 175 penumpang dan awak kabin, hanya dua orang yang berhasil selamat, yakni satu penumpang dan satu awak kabin. Mereka ditemukan di bagian ekor pesawat dan kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat akibat luka sedang hingga parah.
5. Wisatawan Natal
Sebagian besar penumpang adalah warga Korea Selatan yang baru kembali dari liburan Natal di Thailand. Pesawat membawa 173 warga Korea Selatan, dua warga negara Thailand, serta enam awak kabin.
6. Zona Pencarian Dibagi Tiga
Tim penyelamat membagi lokasi kecelakaan menjadi tiga zona pencarian untuk mempercepat proses evakuasi. Namun, kerusakan pesawat yang parah dan kebakaran besar memperlambat upaya tersebut.
7. Respon Cepat Pemerintah dan Jeju Air
Plt Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, langsung memimpin tanggap darurat dengan memobilisasi seluruh sumber daya. Jeju Air juga telah mengaktifkan protokol darurat dan memberikan bantuan kepada keluarga korban, disertai permintaan maaf yang mendalam.
Investigasi mengenai penyebab kecelakaan masih berlangsung. Dugaan awal mengarah pada bird strike sebagai penyebab kerusakan roda pendarat yang menjadi pemicu insiden ini.